Bengkulu (Antara) - Nilai tukar petani Provinsi Bengkulu mengalami penurunan sebesar 1,99 persen pada April 2015 karena indeks harga hasil produksi pertanian yang diterima petani mengalami penurunan sedangkan harga yang dibayar petani mengalami peningkatan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Dodi Herlando di Bengkulu, Senin mengatakan nilai tukar petani (NTP) dapat merupakan potret kesejahteraan petani. Semakin besar angka NTP maka relatif semakin sejahtera petani di satu wilayah.

Perubahan untuk masing-masing subsektor yakni subsektor tanaman pangan turun sebesar 3,22 persen, subsektor hortikultura turun sebesar 4,35 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat turun 1,41 persen.

Selanjutnya subsektor perikanan turun 0,54 persen, subsektor perikanan budidaya turun 0,94 persen, sedangkan subsektor perikanan tangkap naik 0,94 persen.

Dodi menambahkan bahwa pada April 2015 terjadi inflasi di perdesaan sebesar 0,53 persen. Inflasi tersebut karena terjadi kenaikan pada semua kelompom pengeluaran antara lain bahan makanan naik 0,02 persen.

Berikutnya kelompok pengeluaran makanan jadi sebesar 0,97 persen, kelompok perumahan 0,08 persen, kelompok sandang 0,26 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,30 persen dan transportasi dan komunikasi sebesar 2,37 persen.

Sementara nilai tukar usaha pertanian menurut dia juga turun sebesar 0,05 persen.

Penurunan nilai tukar usaha pertanian terjadi pada semua subsektor antara lain tanaman pangan turun 2,89 persen, hortikultura 3,98 persen, tanaman perkebunan rakyat 1,74 persen, peternakan 0,01 persen, perikanan 0,90 persen, perikanan budidaya 0,98 persen dan perikanan tangkap 0,63 persen.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015