Bengkulu (Antara-IPKB) - Pembangunan yang lebih menekankan pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia dibandingkan dengan pembangunan infastruktur semata.

Dan itu merupakan pembangunan sumberdaya manusia yang bagian dari makna pembangunan berwawasan kependudukan.

Sebab, terdapat makna lain dari pembangunan berwawasan kependudukan yakni pembangunan yang disesuaikan dengan potensi dan kondisi penduduk yang ada.

Penduduk harus dijadikan titik sentral dalam proses pembangunan, serta menjadi subyek dan obyek dalam pembangunan. Dengan demikian itu maka pembangunan dapat berlaku oleh dan untuk penduduk.
Sebagian itu disampaikan Ketua Koalisi Kependudukan Provinsi Bengkulu Hery Sunaryanto dalam rapat penyusunan parameter kependudukan di Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bengkulu belum lama ini.

Dalam materinya yang berjudul "strategi implementasi untuk pembangunan berwawasan kependudukan" Hery Sunaryanto menyebutkan bahwa agar tercapainya sasaran pembangunan berwawasan kependudukan perlu menempatkan Pembangunan berwawasan kependudukan berbasis pada strategi pembangunan yang bersifat ?bottom-up planning?.

 Melalui pendekatan ini, tujuan utama seluruh proses pembangunan adalah lebih memeratakan kesejahteraan penduduk dari pada mementingkan tingkat pertumbuhan ekonomi.

Dan  Pendekatan ?bottom-up? berupaya mengoptimalkan penyebaran sumberdaya yang dimiliki dan potensial ke seluruh wilayah dan membangun yang mengacu pada potensi dan masalah khusus yang dihadapi masing-masing daerah.

Disampaikan Hery, strategi penggarapan pembangunan berwawasan kependudukan di Bengkulu perlu adanya rumusan terhadap pelaksanaan pembanguna tersebut.

Rumusan dalam pembangunan berwawasan kependudukan dengan pendekatan yang digunakan bukan sektoral tapi isu strategis suatu pendekatan yang mengintegrasikan berbagai takeholders. 

Ia menyebutkan, bahwa isu strategis dan tantangan di Bengkulu yakni laju pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan di Bengkulu 1,49 dan dapat diproyeksikan penduduk Bengkulu pada 2035 sebesar 2,360,600 jiwa.

Menurut Hery, tantangan dalam pembangunan berwawasan kependudukan kedepan adalah pengendalian pertumbuhan penduduk, dan pemenuhan kebutuhan dasar, seperti penyediaan pangan, papan, sandang, kesehatan, pendidikan. 

Pengendalian tingkat kelahiran, akses pelayanan dan alat/cara pengendalian kelahiran terutama bagi penduduk miskin dan bagi penduduk yang tinggal di daerah-daerah yang sulit dijangkau, dan itu bagian dari tantangan pembangunan berwawasan kependudukan, pungkasnya.(rs)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015