41,43 persen penduduk bekerja hanya tamat SD

Bengkulu (Antara) - Sebanyak 391 ribu atau 41,43 persen penduduk bekerja di Provinsi Bengkulu berada pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) ke bawah.

"Dari sebanyak 943,9 ribu orang penduduk yang bekerja, sebanyak 41,43 persen hanya pendidikan SD ke bawah," kata Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu Timbul Silitonga di Bengkulu, Rabu.

Saat menyampaikan rilis tentang keadaan ketenagakerjaan Provinsi Bengkulu pada Februari 2015, ia mengatakan bahwa penduduk bekerja dengan jenjang pendidikan SD ke bawah masih mendominasi.

Sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan diploma sebanyak 26,6 ribu orang atau 2,82 persen dan penduduk bekerja dengan pendidikan universitas sebanyak 96,7 ribu orang atau 10,25 persen.

"Jenjang pendidikan ini bisa dikaitkan dengan sektor penyerap tenaga kerja tertinggi yaitu pertanian," kata dia.

Ia mengatakan sektor pertanian masih menjadi penyerap tenaga kerja tertinggi di daerah itu mencapai 46,48 persen dari jumlah penduduk bekerja.

Sementara sektor perdagangan, rumah makan dan akomodasi menyerap tenaga kerja sebesar 18,29 persen dan sektor jasa kemasyarakatan menyerap tenaga kerja sebesar 18,16 persen.

Ia mengatakan meski masih menjadi penyerap tenaga kerja tertinggi, jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian di Provinsi Bengkulu dalam kurun Februari 2014 hingga Februari 2015 berkurang hingga 116 ribu orang atau 20,99 persen.

Sedangkan sektor yang mengalami persentase peningkatan jumlah penduduk yang bekerja tertinggi adalah sektor lembaga keuangan yang naik sebesar 178,47 persen atau bertambah 13,1 ribu orang.

Selanjutnya sektor pertambangan dan penggalian yang naik sebesar 135,32 persen atau bertambah 6,5 ribu orang, sektor konstruksi meningkat 72,94 persen atau bertambah 21,6 ribu orang, sektor perdagangan, rumah makan, dan jasa akomodasi yang naik sebesar 18,41 persen atau bertambah 26,8 ribu orang.

Timbul menambahkan bahwa jumlah penganggur pada Februari 2015 mengalami peningkatan cukup signifikan yaitu sebanyak 15,6 ribu orang dibanding keadaan pada Februari 2014.

Sedangkan jumlah angkatan kerja di daerah itu pada Februari 2015 mencapai 975,2 ribu orang, bertambah sebanyak 7 ribu orang atau naik sebesar 0,72 persen dibandingkan pada Februari 2014 dengan tingkat pengangguran terbuka mencapai 3,21 persen.***4***