Prevalensi stunting pada anak balita di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, pada akhir September 2023 turun menjadi 18 persen dari 20,2 persen pada akhir tahun 2022 menurut data Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS).

"Alhamdulillah saat ini angka stunting di Kabupaten Rejang Lebong sudah semakin menurun. Saat ini sudah di angka 18 persen dari sebelumnya 20,2 persen," kata Wakil Bupati Rejang Lebong Hendra Wahyudiansyah selaku Ketua TPPS Kabupaten Rejang Lebong di Rejang Lebong, Selasa.

Dia mengatakan bahwa pemerintah menargetkan prevalensi stunting di Kabupaten Rejang Lebong bisa diturunkan menjadi 14 persen pada 2024.

Menurut dia, pemerintah menjalankan berbagai upaya untuk mempercepat penurunan angka kasus stunting di Kabupaten Rejang Lebong.

Upaya percepatan penurunan prevalensi stunting meliputi pencegahan pernikahan pada usia dini, pembagian tablet tambah darah kepada remaja putri, penyuluhan mengenai pencegahan stunting, peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi, pemberian bantuan pemenuhan kebutuhan gizi, pendampingan keluarga dengan risiko stunting, hingga perbaikan sarana sanitasi dan penyediaan air bersih.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Bengkulu Jon Hendry Nurdan menyampaikan bahwa Rejang Lebong berada di urutan pertama dari 10 kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu dalam upaya penguatan aksi penanganan stunting.

Menurut dia, Kabupaten Rejang Lebong akan mendapat kucuran dana Rp5,7 miliar dari Kementerian Keuangan untuk penanganan stunting.

 

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023