Pelaksana tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Bengkulu Tejo Suroso menyebutkan pembangunan kolam retensi untuk penanganan banjir segera dimulai pada 2024.
 
"Satu dari empat titik kolam retensi sedang proses pembebasan lahan secara bertahap, yang pasti ditargetkan pada 2024 satu lokasi sudah dibebaskan dan langsung dibangun rencananya," kata Tejo Suroso di Bengkulu, Rabu.
 
Setelah sertifikat lahan diterbitkan, kata Tejo, anggaran pembangunan akan dikucurkan oleh Kementerian PUPR dan langsung dilakukan pembangunan.
 
"Saat ini tim pembebasan lahan sedang melakukan survei untuk skala dan kebutuhan pembebasan, ini dipimpin Balai Sungai VII dan kami tetap dilibatkan, untuk satu titik pertama anggaran pembebasan dari Balai Sungai, tidak dibebankan dari APBD," kata dia.
 
Pemerintah Provinsi Bengkulu berencana membangun kolam retensi sebagai upaya penanganan banjir di Kota Bengkulu. Rencana tersebut dituangkan dalam Keputusan Gubernur Bengkulu Nomor B. 361.B1 Tahun 2023.
 
Pembangunan pengendali banjir Bengkulu itu membutuhkan lahan kurang lebih seluas 114.720 meter persegi yang akan dibangun di 2 kecamatan, yaitu di Kecamatan Ratu Agung dan Kecamatan Sungai Serut.
 
Secara rinci, wilayah pembangunan direncanakan di 4 kelurahan, yaitu di Kelurahan Sawah Lebar Baru seluas 23.701 meter persegi, Kelurahan Tanjung Jaya seluas 37.200 meter persegi, Kelurahan Tanjung Agung seluas 40.828 meter persegi dan di Kelurahan Sukamerindu seluas 12.991 meter persegi.
 
Dengan adanya kolam retensi tersebut diharapkan memberikan dampak positif pada masyarakat baik terkait penanganan banjir maupun peningkatan perekonomian masyarakat.

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023