Mukomuko (Antara) - Pejabat Camat Selagan Raya Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, Hamdan Kasiran, menyatakan sejak dua bulan terakhir pupuk urea langka di wilayah ini.

"Di masyarakat sekarang ini sudah satu hingga dua bulan ini  tidak ada pupuk urea di pasaran," kata Hamdan Kasiran, di Mukomuko, Senin.

Hamdan mengaku kecewa dengan sikap warga di wilayahnya.

"Jangan hanya demo tentang penolakan pergantian pejabat sementara kepala desa saja ke DPRD di sini, tetapi juga masalah pupuk urea yang tidak ada," ujarnya lagi.

Menurutnya, hal yang perlu dijadikan perhatian bersama sekarang ini adalah mengenai pupuk urea yang mengalami kelangkaan di wilayah itu.  

"Padahal pupuk urea itu berfungsi untuk menjadikan akar dan daun tanaman yang dibudidayakan menjadi kuat. Kenapa didiamkan," katanya lagi.

Petani di Desa Sungai Ipuh Barlian mengaku kesulitan untuk mendapatkan pupuk yang menyuburkan tanaman padinya.

"Saat ini petani sudah dan baru menanam padi. Tetapi tidak ada pupuk urea untuk menyuburkannya," kata dia.

Dia menyebutkan, seluas 650 hektare sawah irigasi Air Payang I dan Selagan Kecil yang sudah dan baru mulai menanam padi.

Ia mengkhawatirkan, kalau sampai tidak ada pupuk urea, dampaknya produksi padi petani bisa menurun hingga 50 persen.

"Sebelumnya produksi padi bisa mencapai tujuh ton per hektare. Kalau tidak ada pupuk urea kemungkinan bisa turun setengahnya," ujarnya lagi.

Ia berharap, pemerintah setempat mencari solusi untuk mengatasi masalah kelangkaan pupuk urea ini, agar produksi padi petani tidak turun.***3***

Pewarta: Oleh Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015