Penyaluran pupuk subsidi tersebut terdiri dari jenis urea sebanyak 104,57 ton dari total alokasi 15.378 ton dan jenis NPK 139,18 ton dari alokasi 17.539 ton.
"Data sementara saat ini penyaluran pupuk subsidi di sejumlah wilayah di Provinsi Bengkulu sebanyak 243,78 ton," kata Kepala Bidang Prasaran dan Sarana Pertanian (PSP) Helmi Yuliandri melalui Ketua Tim Kerja Pupuk Pestisida dan Alsintan Dinas TPHP Provinsi Bengkulu Destrianah di Kota Bengkulu, Senin.
Berikut, penyaluran pupuk subsidi di wilayah Bengkulu yaitu Kabupaten Bengkulu Selatan untuk jenis urea yaitu 2,85 ton dari alokasi 3.787 ton dan untuk jenis NPK belum terealisasi dari alokasi 3.633 ton.
Kabupaten Kaur untuk jenis urea sebanyak 84,23 ton dari alokasi 4.736 ton dan jenis NPK 100,09 ton dari alokasi 5.514 ton, Kabupaten Seluma untuk jenis urea 4,30 ton dari alokasi 1.129 ton dan jenis NPK 4,89 ton dari alokasi 1.190 ton.
Selanjutnya Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu 13,20 ton dari alokasi 332 ton jenis urea dan 34,20 ton dari total alokasi 585 ton jenis NPK.
Sementara itu, terdapat wilayah yang belum menyalurkan pupuk subsidi yaitu Kabupaten Rejang Lebong untuk jenis urea dari alokasi 1.093 ton dan jenis NPK 2.416 ton.
Kabupaten Bengkulu Utara dengan alokasi 1.014 ton jenis urea dan 998 ton jenis NPK, Kabupaten Mukomuko 966 ton jenis urea dan 684 ton jenis NPK, Kabupaten Lebong sebanyak 1.560 ton jenis urea dan 1.598 ton jenis NPK.
Kemudian Kabupaten Kepahiang yaitu 683 ton jenis urea dan 770 ton jenis NPK serta Kota Bengkulu 129 ton jenis urea dan 151 ton jenis NPK.
Destrianah mengimbau kepada para petani di wilayah tersebut untuk segera memanfaatkan dan menggunakan pupuk subsidi agar penyerapan pupuk di Provinsi Bengkulu pada 2024 dapat mencapai target yang ditetapkan.