Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menginstruksikan jajarannya untuk terus terlibat dalam aksi pengurangan sampah melalui kampanye gerakan "Setop Wariskan Sampah" sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan yang menjadi salah satu hal vital dalam memastikan stabilitas ketahanan negara.

"Kita harus bersih dari sampah karena memang sampah ini sudah mengganggu, sudah sangat-sangat mengganggu pada saat sekarang ini," kata Yudo Margono usai menyambut kedatangan tim The Rising Tide 2023 di Mabes TNI, Jakarta, Jumat.

Yudo mengatakan bahwa the rising tide merupakan salah satu program TNI untuk mengambil tindakan strategis dalam mengatasi pencemaran lingkungan di Indonesia dengan mendorong tiga matra TNI, yakni angkatan darat, laut, dan udara.

Sejak 1 hingga 6 September, the rising tide telah melakukan perjalanan triatlon dari titik nol Sabang hingga ke Jakarta, atau selama 35 hari melakukan gerakan kampanye "Setop Wariskan Sampah".

"Selama di perjalanan triatlon, mereka menyampaikan gerakan-gerakan kepada masyarakat untuk setop wariskan sampah dan juga mengumpulkan sampah, khususnya sampah plastik," ujarnya.

Adapun triatlon yang dilaksanakan tersebut melewati rute sepanjang 3.141 km melalui rute mulai dari Aceh, Medan, Samosir, Padang, Lampung, Palembang, Jambi, Banten, Tangerang, dan berakhir di Jakarta.

Rute sepanjang 3.141 itu terdiri atas kampanye dengan bersepeda sejauh 2.392 km dari Titik Nol Sabang, kemudian melaksanakan renang sejauh 70 km di Selat Malaka, Danau Toba, sampai di Selat Sunda, serta lari sejauh 679 km dari Palembang ke Jakarta.

"Nah, sekarang ini dari Sabang menuju Jakarta, mungkin nanti berikutnya akan kami rancang lagi, mungkin dari Merauke ke Jakarta, atau dari Merauke ke IKN," kata Yudo.

The rising tide diikuti oleh dua personel dari Komando Opsional Khusus (Koopssus) TNI, dua personel dari angkatan darat, dua dari angkatan laut, dan dua dari angkatan udara, serta diikuti oleh sejumlah prajurit.

Panglima TNI berharap gerakan the rising tide ini bisa memberikan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya yang dilalui oleh tim, untuk peduli terhadap pengurangan sampah, karena sangat membahayakan ketika dibuang di laut maupun di darat.

"Semoga ke depan kami bisa merencanakan gerakan yang lebih besar lagi, mengampanyekan di seluruh daerah yang lebih dalam lagi, untuk bersama-sama peduli pada sampah,” tambah Yudo.

Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa terdapat 68,5 juta ton timbunan sampah nasional pada tahun 2022.

Jumlah tersebut didominasi oleh sampah organik sebanyak 37,3 juta ton, kemudian plastik 12,7 juta ton, kertas 7,5 juta ton, sampah logam dan kain masing-masing 2 juta ton, serta lainnya 6,8 juta ton.


Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News

Pewarta: Cahya Sari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023