Semarang (Antara) - Hiruk pikuk dan kepanikan orang-orang terjadi di sepanjang Jalan Agus Salim Semarang pada Sabtu (9/5) malam.

Sebagian orang menggotong berbagai jenis barang di tengah suasana gelap karena listrik padam, sementara yang lain memegang selang penyemprot air dari sejumlah mobil pemadam kebakaran.

Itulah pemandangan menonjol saat Pasar Johar, hasil rancangan arsitek asal Belanda, Thomas Karsten terbakar hebat malam itu.

Berdasarkan data Dinas Pasar Kota Semarang, sedikitnya 4.700 pedagang harus kehilangan kios yang berada di dalam dan di sekitar bangunan utama Pasar Johar.

Butuh waktu lebih dari sehari untuk memadamkan api yang menghanguskan pasar yang dibangun pada 1937 tersebut.

Sehari setelah kebakaran berangsur padam, petugas pemadam kebakaran serta sejumlah pedagang mulai masuk untuk mengcek kondisi di dalam pasar.

Sisa-sisa kios yang terbakar di sekeliling pasar tampak berbeda dengan kondisi di dalam bangunan utama pasar yang masih kokoh berdiri.

Pasar dengan konstruksi atap cendawan berlangit-langit tinggi serta pilar persegi delapan tersebut masih berdiri kokoh di antara puing-puing kios serta barang dagangan yang ludes terbakar.

Hanya telihat hitam jelaga akibat kebakaran di sekitar struktur bangunan pasar yang pernah dinobatkan sebagai yang terbesar di Asia Tenggara ini.

Pemerhati cagar budaya dari Universitas Diponegoro Semarang Widya Wijayanti mengatakan struktur asli bangunan pasar ciptaan Thomas Karsten tersebut telah didesain untuk menghadapi kondisi berat, seperti kebakaran yang cukup besar.

Arsitek asal Belanda tersebut, lanjut dia, telah memperhitungkan kualitas beton yang digunakan bagi pasar yang dibangun pada 1937 tersebut.

Berbagai antisipasi telah dipikirkan sak arsitek dalam merancang pasar yang tentunya akan menjadi tempat pertemuan banyak orang tersebut.

Ia mencontohkan bagian atapnya didesain agar tidak menjadi sarang burung.

"Johar ini didesain menjadi pasar yang bersih, bahkan sebisa mungkin burung tidak bersarang di atapnya," kata arsitek yang pernah memimpin Ikatan Arsitektur Indonesia wilayah Jawa Tengah ini.

    
                              Pertahankan Cagar Budaya
 
Setelah kebakaran, menurut Widya, perlu dilakukan penelitian tentang kekuatan struktur pasar tersebut.

"Struktur kerangkanya harus dicek lagi. Kalau pun hasilnya negatif, bukan berarti harus dirobohkan," katanya.

Ia menegaskan bangunan utama Pasar Johar Semarang yang terbakar pada Sabtu (9/5) lalu itu tidak boleh dirobohkan meski terdapat kerusakan yang mempengaruhi kualitas struktur benda cagar budaya tersebut.

"Kalau memang ada yang rusak dikuatkan lagi. Bangunan ini memang didesain untuk pasar, setelah diperbaiki ya dipakai untuk pasar lagi," katanya.

Adapun untuk meneliti kondisi struktur bangunan Pasar Johar, menurut dia, harus dibentuk tim yang beranggotakan para ahli yang berkompeten di bidangnya.

Dukungan untuk mempertahankan bangunan asli benda cagar budaya tersebut juga disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Ganjar mengharapkan revitalisasi Pasar Johar Semarang tetap mempertahankan arsitektur asli yang dibuat oleh Thomas Karsten.

"Bahwa di sana-sini akan ada perubahan tapi jangan menghilangkan bentuk (arsitektur) awal dan di bagian depan tidak ditutupi kios-kios sehingga nanti kalau orang berkunjung ke Johar ada 'wow effect'-nya," katanya.

Ia juga mengharapkan daerah di kawasan Pasar Johar yang tidak masuk masuk cagar budaya dibangun pasar modern dengan lokasi yang lebih tinggi dan dapat menampung banyak pedagang sehingga berdesak-desakan.

Sementara Hendrar Prihadi memastikan revitalisasi Pasar Johar Semarang akan disesuaikan dengan aspek-aspek cagar budaya.

"Pasar Johar adalah bangunan cagar budaya yang kita tahu pada Sabtu (9/5) lalu terbakar. Apakah ini nanti akan dibangun dengan konsep cagar budaya? Ya," katanya.

Namun, kata dia, segala sesuatu yang berkaitan dengan teknis bangunan akan tetap dikonsultasikan dengan tim teknis yang akan mengkaji kekuatan struktur bangunan kuno Pasar Johar Semarang itu.

Ia mengatakan tim teknis bangunan akan mengkaji kelayakan dan kekuatan struktur bangunan Pasar Johar setelah kebakaran, termasuk dampak-dampak yang ditimbulkan dari kebakaran hebat itu.

    
                           Selidiki kebakaran 

Berkaitan dengan peristiwa tersebut, kepolisian mulai menyelidiki penyebab awal kebakaran yang menyebabkan kerugian hingga ratusan miliar rupiah itu.

Tim Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Semarang mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga kuat terkait dengan penyebab kebakaran Pasar Johar.

Dalam olah tempat kejadian tersebut, petugas Labfor memeriksa kios yang berada di bagian paling timur Pasar Johar.

Pemeriksaan kemudian dilakukan di lokasi lain di sekitar kios yang diduga sebagai awal terjadinya kebakaran.

"Kami juga sudah cek di lantai dua. Ada satu tempat yang diduga pertama kali (muncul titik api, red.)," kata Kepala Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Semarang Komisaris Besar Setijani Dwi Astuti.

Sejumlah barang bukti yang diamankan tersebut antara lain KWH meter, kabel-kabel bekas terbakar, motor kipas angin, serta abu di sejumlah titik.

Sejumlah barang bukti tersebut akan diteliti secara ilmiah di laboratorium forensik.

Ia menuturkan hasil pemeriksaan tersebut akan secepatnya disampaikan kepada publik.

"Akan diprioritaskan, paling tidak butuh satu hingga dua hari," katanya.

Dalam penyelidikan tersebut, polisi juga sudah memeriksa dua saksi, masing-masing salah seorang pemilik kios serta penjaga pasar. (Antara)

Pewarta: Oleh I.C.Senjaya

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015