Bengkulu (Antara) - Rapat anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) yang dipimpin Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah membahas fenomena prostisusi lewat media daring (dalam jaringan) atau "online" yang mulai meresahkan masyarakat di daerah itu.

"Topik prostitusi 'online' menjadi topik yang bahasan pada rapat bulanan FKPD, dan kami membahas langkah-langkah pencegahan," kata Gubernur di Bengkulu, Kamis.

Rapat anggota FKPD yang beranggotakan pimpinan Korem 041 Garuda Emas, Lanal Bengkulu, Polda Bengkulu, Kejaksaan Tinggi dan Pengadilan Tinggi dan Kanwil Agama Bengkulu digelar rutin setiap bulan, membahas isu terkini dan menjadi sorotan masyarakat.

Prostitusi daring menurut Gubernur turut meresahkan masyarakat, dan menimbulkan kekhawatiran akan merambah ke daerah ini.

Langkah-langkah pencegahan yang disepakati kata dia antara lain penyuluhan tentang bahaya perbuatan asusila kepada para pelajar dan mahasiswa di daerah itu.

Selain itu, FKPD juga akan menyurati dan meminta Dinas Pendidikan untuk memperhatikan pendidikan moral dan memberikan pendidikan agama.

"Kami juga sepakat memberdayakan mahasiswa dari Sekolah Tinggi Agama untuk memberikan penyuluhan kepada pelajar dan masyarakat," ucapnya.

Gubernur menambahkan bahwa saat Masa Orientasi Siswa (MOS) tingkat SMA sederajat memberikan pembekalan tentang narkoba, prostitusi dan mental serta spiritual yang akan melibatkan TNI, Polri dan Kejaksaan.

Ia menambahkan bahwa FKPD juga akan menyurati Kementerian Kominfo tentang kekhawatiran masyarakat terkait merebaknya penyakit sosial tersebut dan meminta solusi pencegahan.

"Seperti di negara Denmark yang mampu menurunkan angka asusila dengan menerbitkan aturan berupa sanksi kepada pria pengguna jasa prostitusi," tambahnya.

Gubernur Junaidi juga menambahkan bahwa pihak perhotelan di daerah itu juga akan diminta memperketak pengawasan dalam penggunaan hotel sebagai tempat inap, untuk mencegah perkembangan prostitusi.

Peran perguruan tinggi tambah dia juga diharapkan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tentang bahaya perbuatan asusila dan inses.***4***

Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015