Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyampaikan bahwa kabut asap yang pada Kamis meliputi bagian wilayah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, kemungkinan berasal dari daerah lain.
"Kebakaran hutan kita tidak ada. Bisa jadi, mungkin akibat kebakaran hutan di Musi Rawas, Palembang, atau wilayah Provinsi Sumatera Barat. Kalau kita tidak ada," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mukomuko Ruri Irwandi di Mukomuko, Kamis.
Dia menyampaikan bahwa saat ini tidak ada lahan gambut maupun lahan perkebunan di wilayah Mukomuko yang terbakar. Kebakaran lahan yang terjadi beberapa waktu lalu pun tidak besar dan dapat segera dipadamkan.
Ruri mengemukakan bahwa kabut asap membuat kualitas udara di wilayah Mukomuko menurun menurut Dinas Lingkungan Hidup.
"Kalau analisa mereka kualitas udara memang buruk, maka harus menggunakan masker," ujarnya.
Dia mengimbau warga Mukomuko selama musim kemarau tidak melakukan pembakaran untuk membuka atau membersihkan lahan karena bisa menyebabkan kebakaran hutan lahan.
"Kami minta kepada camat dan desa-desa untuk melarang warganya membuka lahan pertanian dan perkebunan dengan dibakar karena dampaknya bisa meluas dan sulit diatasi," katanya.
Ia mengatakan bahwa pemerintah daerah siaga menghadapi kemungkinan terjadi kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau.
Dinas Pemadam Kebakaran, BPBD, dan instansi terkait lain telah menyiagakan personel dan perlengkapan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
"Kebakaran hutan kita tidak ada. Bisa jadi, mungkin akibat kebakaran hutan di Musi Rawas, Palembang, atau wilayah Provinsi Sumatera Barat. Kalau kita tidak ada," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mukomuko Ruri Irwandi di Mukomuko, Kamis.
Dia menyampaikan bahwa saat ini tidak ada lahan gambut maupun lahan perkebunan di wilayah Mukomuko yang terbakar. Kebakaran lahan yang terjadi beberapa waktu lalu pun tidak besar dan dapat segera dipadamkan.
Ruri mengemukakan bahwa kabut asap membuat kualitas udara di wilayah Mukomuko menurun menurut Dinas Lingkungan Hidup.
"Kalau analisa mereka kualitas udara memang buruk, maka harus menggunakan masker," ujarnya.
Dia mengimbau warga Mukomuko selama musim kemarau tidak melakukan pembakaran untuk membuka atau membersihkan lahan karena bisa menyebabkan kebakaran hutan lahan.
"Kami minta kepada camat dan desa-desa untuk melarang warganya membuka lahan pertanian dan perkebunan dengan dibakar karena dampaknya bisa meluas dan sulit diatasi," katanya.
Ia mengatakan bahwa pemerintah daerah siaga menghadapi kemungkinan terjadi kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau.
Dinas Pemadam Kebakaran, BPBD, dan instansi terkait lain telah menyiagakan personel dan perlengkapan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023