Kabut asap yang berasal dari kebakaran lahan gambut masih menyelimuti sebagian wilayah di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Jumat, sehingga membuat jarak pandang pengguna kendaraan menjadi pendek.
"Kabut asap tersebut berasal dari kebakaran lahan gambut di satuan pemukiman (SP) VII Desa Rawa Mulya," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko Ramdani, dalam keterangannya di Mukomuko, Jumat.
Ia menyatakan, meskipun sebagian wilayah daerah ini sejak beberapa hari terakhir diguyur hujan deras, namun tidak langsung membuat api yang telah membakar lahan gambut di wilayah ini padam.
Menurut dia kemungkinan api yang membakar lahan gambut di daerah ini baru bisa padam apabila hujan turun terus menerus selama satu pekan.
"Kalau sudah terjadi kebakaran lahan gambut susah untuk dipadamkan apalagi lahan gambut di wilayah tersebut termasuk dalam," ujarnya pula.
Ia berharap, mudah-mudahan daerah ini kembali diguyur hujan untuk membebaskan daerah ini dari kabut asap.
Selain itu, ia mengimbau kepada warga di wilayah ini agar tidak membuka lahan gambut untuk perkebunan kelapa sawit dengan cara dibakar.
Camat Kota Mukomuko Ali Nasri mengatakan pihaknya bersama dengan polisi sejak beberapa terakhir melakukan upaya pemadaman lahan gambut di wilayah ini.
Ia mengakui, tidak mudah untuk memadamkan kebakaran lahan gambut tersebut apalagi lahan gambut ini termasuk dalam sehingga pemadaman kebakaran dilakukan secara manual.
"Mobil pemadam kebakaran tidak bisa masuk ke lokasi, jadi kita menggunakan peralatan mesin air untuk memadamkan kebakaran lahan gambut tersebut," ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan, pihaknya telah meminta kepada warga yang memiliki lahan gambut tersebut untuk memadamkan kebakaran di lahan tersebut.
Ia mengatakan, saat ini pemilik lahan gambut tersebut serius untuk memadamkan kebakaran lahan gambut tersebut menggunakan mesin air.