Bengkulu (Antara) - Petani kopi di Kecamatan Bermani Ilir dan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu meminta pemerintah membangun jalan usaha tani untuk memudahkan pengangkutan komoditas kopi dari kebun mereka.

"Jalan usaha tani sangat dibutuhkan masyarakat, saat ini masih jalan tanah," kata Kepala Desa Taba Baru, Hasis di Bengkulu, Jumat.

Saat menyampaikan aspirasi masyarakat desa itu kepada anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari daerah pemilihan Kabupaten Kepahiang, ia mengatakan bahwa jalan usaha tani yang berbentuk jalan setapak membuat ongkos yang dikeluarkan petani lebih tinggi.

Ia mencontohkan untuk ongkos angkut kopi dari kebun petani di wilayah Pematang Panjang yang berjarak tiga kilometer harus mengeluarkan ongkos Rp1.000 per kilogram.

"Biaya angkut untuk sekali jalan biasanya bermuatan 100 kilogram, sudah mencapai Rp100 ribu," kata dia.

Dengan kondisi jalan yang relatif dapat dilalui kendaraan roda dua, apalagi kendaraan roda empat, ongkos angkut tersebut dapat ditekan.

Kondisi jalan usaha tani yang masih berbentuk jalan tanah sehingga terpaksa diberi rantai pada ban sepeda motor juga dikeluhkan Kepala Desa Warung Pojok Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahing, Sofian.

"Sejak kebun dibuka tahun 1980-an di wilayah ini, belum pernah ada pembangunan jalan usaha tani," kata Sofian.

Padahal, potensi komoditas kopi di wilayah itu sangat menjanjikan di mana setiap hari lebih dari 100 ton biji kopi dijual ke pedagang di Kabupaten Kepahiang dan Rejanglebong.

Kebutuhan jalan usaha tani juga disampaikan Kepala Desa Batu Bandung, Deli. Jalan usaha tani dari Desa Batu Bandung menuju Air Punggur yang masih berbentuk jalan tanah membuat petani harus mengeluarkan ongkos Rp1.500 per kilogram untuk mengangkut kopi.

"Setiap panen kopi kami harus membayar ongkos ojek dari kebun ke desa, kalau jalan bagus, ongkos ini bisa ditekan," kata Deli.

Selain jalan usaha tani dari Batu Bandung ke Air Punggur, jalan usaha tani lainnya yang dibutuhkan warga di kecamatan itu antara lain dari Batu Bandung menuju Air Les, Air Donok, Air Barus dan Tebat Rimbun.

Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari daerah pemilihan Kabupaten Kepahiang, Ramli mengatakan jalan usaha tani memang menjadi kebutuhan utama petani di wilayah itu.

"Sudah tiga kali melakukan jaring aspirasi, permintaan utama masyarakat adalah pembangunan jalan usaha tani," katanya.

Ia mengatakan sebagian besar jalan usaha tani di wilayah itu berbentuk jalan setapak dan belum pernah dibangun, padahal gudang kopi Bengkulu berada di wilayah desa-desa di Kepahiang.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015