Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu meminta warga daerah itu untuk mewaspadai penyebaran penyakit akibat pancaroba dari musim kemarau ke hujan.

Kepala Dinkes Rejang Lebong Rephi Meido Satria di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan wilayah tersebut saat ini sudah mulai masuk musim hujan setelah beberapa bulan sebelumnya dilanda musim kemarau sehingga rentan terjadi peningkatan penyebaran berbagai jenis penyakit.

"Saat ini sudah masuk pancaroba yaitu dari kemarau ke hujan, kami minta warga Rejang Lebong untuk mewaspadai penyebaran lima jenis penyakit," kata dia.

Dia menjelaskan lima jenis penyakit yang biasanya banyak dialami warga, di antaranya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare dan tiga penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk, yakni demam berdarah dengue (DBD), chikungunya, dan zika.

Untuk jenis penyakit ISPA, katanya, selain terjadi saat musim kemarau juga saat memasuki musim hujan, sedangkan diare akibatkan makanan dan minuman yang terkontaminasi virus, serta penyakit akibat gigitan nyamuk.

"Saat memasuki musim hujan banyak genangan air bersih sehingga menjadi tempat berkembang biak nyamuk-nyamuk yang menyebarkan penyakit DBD, chikungunya, dan zika," katanya.

Untuk mengantisipasi terserang sejumlah penyakit ini, pihaknya telah mengimbau masyarakat Rejang Lebong tersebar di 15 kecamatan melalui puskesmas masing-masing agar menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Guna mencegah penyebaran penyakit akibat gigitan nyamuk, dirinya meminta warga setempat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara menutup bak penampungan air, menguras tempat penampungan air, mengubur barang bekas, dan menaburkan bubuk abate.

"Gerakan PSN adalah langkah yang paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk, tindakan ini bisa memutus proses berkembang biak nyamuk," kata dia.

Pengasapan untuk pemberantasan perkembangbiakan nyamuk, kata dia, dilakukan jika ada penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk dan telah dilakukan identifikasi, dan memang terjadi penyebaran yang signifikan di suatu daerah.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023