Rejanglebong (Antara) - Potensi pemanfaatan getah pohon pinus yang tumbuh di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dalam Kecamatan Bermani Ulu Raya, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, saat ini cukup menjanjikan.

"Areal TNKS yang dapat dimanfaatkan untuk penyadapan getah pinus di Desa Pal VIII Kecamatan Bermani Ulu Raya ini mencapai 213 hektare. Di mana getah pinus ini akan dipasarkan ke Pulau Jawa, terutama untuk pembuatan cat, kosmetik dan obat-obatan," kata Kepala Seksi TNKS wilayah VI yang membawahi Kabupaten Rejanglebong dan Lebong Mahfud di Rejanglebong, Sabtu.

Pemanfaatan getah pinus di kawasan TNKS tersebut kata dia, akan dilakukan 50 petani yang tergabung dalam kelompok tani Bina Karya Kecamatan Bermani Ulu Raya.

Untuk perjanjian kerjasama pemanfaatan getah pinus ini tambah dia, sudah dilaksanakan antara TNKS dengan kelompok tani Bina Karya pada Jumat (26/6) dan disaksikan Bupati Rejanglebong.

Pada kerjasama pemanfaatan getah pinus di kawasan TNKS, pihaknya akan melakukan pembinaan dan memberikan kemudahan dalam penyadapan getah pinus yang ada di dalam kawasan dengan syarat mereka tidak boleh merusak hutan atau menebang pohon.

"Jika mereka merusak hutan atau menebang pohon pinusnya, maka perjanjiannya akan putus di situ. Karena saat penandatangan perjanjian kerjasama antara kelompok tani dengan balai besar TNKS juga sudah disebutkan," ujarnya.

Sebelumnya Bupati Rejanglebong Suherman saat penandatanganan kerjasama antara TNKS dan kelompok tani Bina Karya mengatakan, perhatian pemerintah pusat dalam bidang kehutanan terhadap daerah yang dipimpinnya itu sejak 2006 lalu cukup tinggi, hal ini dibuktikan dengan terpilihnya Rejanglebong sebagai lokasi kegiatan bidang kehutanan berskala nasional.

"Untuk itu saya ingatkan kalangan masyarakat yang sudah dipercaya pemerintah pusat dalam program ini agar terus menjaga kelestarian hutan, dengan tidak merubah fungsi hutan yang sebenarnya sebagai penghasil air yang menjadi sumber kehidupan," katanya. ***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015