Bengkulu (Antara) - Harga barang dan jasa di Kota Bengkulu pada Juni 2015 secara umum tercatat mengalami kenaikan sehingga terjadi inflasi sebesar 0,89 persen.

"Inflasi bulan Juni mencapai 0,89 persen, sedangkan pada Mei hanya 0,39 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu, Dodi Herlando di Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan inflasi Kota Bengkulu pada Juni 2015 terjadi pada hampir semua kelompok pengeluaran kecuali kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan.

Besaran inflasi pada kelompok bahan makanan sebesar 3 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,37 persen, kelompok air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,04 persen.

Sedangkan kelompok sandang sebesar 0,74 persen, kelompok kesehatan 0,23 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,38 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi 0,02 persen.

Inflasi pada Juni 2015 tambah dia terutama disebabkan kenaikan harga bahan makanan antara lain cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, jengkol, tomat, bawang merah, daging sapi, ayam hidup, kentang, bumbu masak dan beberapa komoditas lain.

"Terutama memasuki awal Lebaran permintaan terhadap komoditas yang harganya naik itu memang tinggi," ujarnya.

Sedangkan penurunan harga beberapa komoditas seperti ikan dencis, beras, kangkung, teri basah, udang basah, tongkol, cumi-cumi, bihun dan lainnya, tidak mampu meredam inflasi yang terjadi pada bulan ini.

Dodi menambahkan bahwa dari 82 kota yang dipantau tingkat inflasinya pada Juni 2015, Kota Bengkulu menempati posisi tertinggi ke-12.

Sedangkan dari 23 kota yang dipantau tingkat inflasinya di Pulau Sumatera, Kota Bengkulu menempati posisi ke-5. Inflasi tertinggi di Pulau Sumatera terjadi di Kota Pematang Siantar mencapai 1,44 persen.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015