Kepolisian Sektor Ciampea, Polres Bogor, menangkap tiga pelaku pembacokan yang menewaskan pelajar Muhammad Bintang Satria (16) di Jalan Pasar Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (1/12).
Kapolsek Ciampea Kompol Suminto di Cibinong, Bogor, Minggu, menjelaskan, tiga pelaku itu berinisial AFH (18), DD (17), dan pelaku utama pembacokan MAR (16). Ketiganya ditangkap di kediamannya masing-masing, Kecamatan Pamijahan, Bogor.
"Berkat kerja cepat dan kegigihan pihak Kepolisian Polsek Ciampea dan Resmob Sat Reskrim Polres Bogor berhasil mengamankan para pelaku pembunuhan," ungkap Suminto.
Ia menyebutkan, sejumlah barang bukti yang berhasil diamankan saat penangkapan yaitu berupa senjata tajam berupa satu buah celurit yang digunakan untuk membacok korban dan satu unit sepeda motor yang ditumpangi para pelaku.
Keberadaan MAR, AFH, dan DD berhasil terdeteksi setelah Kepolisian melakukan identifikasi para pelaku melalui keterangan para saksi di tempat kejadian perkara (TKP) dan hasil penelitian dari kamera pengintai atau CCTV di seputaran Jalan Raya Pasar Ciampea.
"Dari hasil penyidikan motif pelaku adalah memang mencari lawan sasaran dari sekolah lain sebagai aksi jagoan sampai menelan korban," ujarnya.
Suminto menerangkan, para pelaku dikenakan Pasal 351 ayat (3) KUHP dan Pasal 70 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan pidana penjara di atas lima tahun.
Diketahui, seorang pelajar asal Kecamatan Ciampea, Bogor, Muhammad Bintang Satria (16) tewas setelah dibacok oleh gerombolan pelajar lain di Jalan Pasar Ciampea, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (1/12).
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 12.20 WIB. Saat itu, Muhammad Bintang Satria hendak pergi ke konter pulsa bersama rekannya, berboncengan di sepeda motor.
"Sepeda motor dikemudikan oleh saksi. Saat di perjalanan, saksi dan korban berpapasan dengan pelajar diduga dari SMK Pandu sebanyak 7 motor. Lalu, salah satu dari gerombolan pelajar itu, menghampiri dan menyabet korban menggunakan celurit pada bagian leher," jelas Suminto.
Saksi kemudian meminta tolong warga untuk membantu agar korban dibawa ke Puskesmas Ciampea. Namun, korban tidak dapat tertolong karena kehabisan darah saat tiba di puskesmas.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Kapolsek Ciampea Kompol Suminto di Cibinong, Bogor, Minggu, menjelaskan, tiga pelaku itu berinisial AFH (18), DD (17), dan pelaku utama pembacokan MAR (16). Ketiganya ditangkap di kediamannya masing-masing, Kecamatan Pamijahan, Bogor.
"Berkat kerja cepat dan kegigihan pihak Kepolisian Polsek Ciampea dan Resmob Sat Reskrim Polres Bogor berhasil mengamankan para pelaku pembunuhan," ungkap Suminto.
Ia menyebutkan, sejumlah barang bukti yang berhasil diamankan saat penangkapan yaitu berupa senjata tajam berupa satu buah celurit yang digunakan untuk membacok korban dan satu unit sepeda motor yang ditumpangi para pelaku.
Keberadaan MAR, AFH, dan DD berhasil terdeteksi setelah Kepolisian melakukan identifikasi para pelaku melalui keterangan para saksi di tempat kejadian perkara (TKP) dan hasil penelitian dari kamera pengintai atau CCTV di seputaran Jalan Raya Pasar Ciampea.
"Dari hasil penyidikan motif pelaku adalah memang mencari lawan sasaran dari sekolah lain sebagai aksi jagoan sampai menelan korban," ujarnya.
Suminto menerangkan, para pelaku dikenakan Pasal 351 ayat (3) KUHP dan Pasal 70 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan pidana penjara di atas lima tahun.
Diketahui, seorang pelajar asal Kecamatan Ciampea, Bogor, Muhammad Bintang Satria (16) tewas setelah dibacok oleh gerombolan pelajar lain di Jalan Pasar Ciampea, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (1/12).
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 12.20 WIB. Saat itu, Muhammad Bintang Satria hendak pergi ke konter pulsa bersama rekannya, berboncengan di sepeda motor.
"Sepeda motor dikemudikan oleh saksi. Saat di perjalanan, saksi dan korban berpapasan dengan pelajar diduga dari SMK Pandu sebanyak 7 motor. Lalu, salah satu dari gerombolan pelajar itu, menghampiri dan menyabet korban menggunakan celurit pada bagian leher," jelas Suminto.
Saksi kemudian meminta tolong warga untuk membantu agar korban dibawa ke Puskesmas Ciampea. Namun, korban tidak dapat tertolong karena kehabisan darah saat tiba di puskesmas.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023