Universitas Bengkulu pada 2024 siap menerima mahasiswa asing yang menempuh pendidikan lewat program pendidikan reguler perguruan tinggi terbesar di Provinsi Bengkulu itu.
 
"Jadi kami sudah siap, 2024, karena kami sudah mulai selama dua tahun ini (persiapan Universitas Bengkulu terakreditasi internasional). Kami sudah sempat menerima mahasiswa internasional, beberapa kami terima, dan ada yang ditolak oleh imigrasi, jadi terpaksa tidak kami terima, tapi siap kami buka 2024," kata Rektor Universitas Bengkulu Retno Agustina Ekaputri di Bengkulu, Senin.
 
Dia mengatakan sebenarnya untuk program pertukaran mahasiswa dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi asing sudah dilakukan Universitas Bengkulu sejak lama.
 
Namun, untuk program pendidikan reguler tentunya membutuhkan berbagai persyaratan yang lebih kompleks. Mahasiswa asing akan tertarik berkuliah di universitas luar negara mereka ketika standar akreditasi perguruan tinggi sama dan setara dengan yang diinginkan lapangan pekerjaan di negara mereka atau internasional.
 
Universitas Bengkulu pada Desember 2023 sudah mendapatkan akreditasi berstandar Eropa. Bahkan Universitas Bengkulu menjadi universitas pertama di Indonesia terakreditasi internasional The Accreditation, Certification and Quality Assurance Institute (ACQUIN).
 
ACQUIN merupakan asosiasi terdaftar pada EQAR (European Quality Assurance Register for Higher Education). Lembaga tersebut berkantor pusat di Bayreuth, Jerman.
 
EQAR adalah lembaga akreditasi, sertifikasi, dan penjaminan mutu bertaraf internasional yang diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nomor 83/P/2020, 24 Januari 2020.

ACQUIN bertujuan mengakreditasi program sarjana dan magister di semua disiplin ilmu dan semua jenis universitas untuk memastikan program gelar berkualitas tinggi, menciptakan transparansi pasar.
 
Selain itu, standarisasi perguruan tinggi itu tentunya juga untuk meningkatkan daya tarik universitas bagi mahasiswa asing dan mempromosikan perbandingan gelar akademik.
 
Keanggotaan ACQUIN sudah lebih dari 150 universitas yang tersebar di Jerman, Swiss, Austria, Amerika Serikat, Liechtenstein, Mesir, Mongolia, dan Lebanon.
 
"Sebuah akreditasi tentu saja tidak kemudian langsung semuanya berjalan (termasuk program reguler untuk mahasiswa asing) tidak langsung bertambah mahasiswanya, tapi kami membuka diri, sudah menyampaikan institusi dan akreditasi kami yang kami miliki, standar sudah diakui dari sisi kualitas oleh ACQUIN," ucapnya.
 
Langkah selanjutnya yang akan dilakukan Universitas Bengkulu yakni membuka informasi peluang mahasiswa asing berkuliah di perguruan tinggi tersebut.
 
"Dan itu memang sudah ditanyakan oleh universitas-universitas negara-negara yang terkait misalnya dari Jerman, bagaimana caranya mahasiswa untuk datang ke sini. Tapi tentang penerimaan ini tidak bisa diselesaikan sendiri oleh Universitas Bengkulu, kami juga bekerja sama untuk membuat aturan-aturan yang sesuai dengan kementerian terkait," kata dia.
 
Ia mencontohkan terkait dengan aturan mahasiswa asing masuk dan berkuliah di Indonesia. Setiap orang asing, termasuk mahasiswa asing juga harus memenuhi ketentuan izin tinggal di Indonesia yang berada di bawah wewenang Kantor Imigrasi.

Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023