Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Arus transportasi jalan nasional ruas Bengkulu-Kabupaten Kepahiang yang tertimbun ribuan meter kubik tanah longsor, Rabu (2/5) malam, kini sudah kembali normal setelah lumpuh sekitar lima jam.

Poros jalan yang tertimbun tanah longsor itu, sekitar 37 kilometer dari Kota Bengkulu, setelah diguyur hujan lebat sekitar tiga jam dan baru terbuka, Kamis (3/5) dini hari sekitar pukul 02.00 Wib, kata Sekretaris Camat Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Sofyan Ansori ketika dihubungi di lokasi, Kamis.

"Kami bersama tim pulang dari lokasi tanah longsor itu sekitar pukul 02.00 Wib dan arus lalu lintas sudah lancar karena dari 32 titik longsoran tersebut berhasil dibersihkan oleh sejumlah alat berat," katanya.

Ia mengatakan, bencana longsor itu terbesar di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu pada kilometer 41 dan 42 dalam wilayah kawasan hutan lindung Bukit Daun Register V.

Hujan lebat mengguyur wilayah itu sekitar tiga jam, sehingga air mngalir ditengah jalan cukup deras akibat seluruh siring jalan tidak berfungsi.

Bencana itu tidak hanya tanah longsor, tapi puluhan pohon besar tumbang ke jalan dan menutupi badan jalan, sehingga puluhan kendaraan terjebak dalam tanah longsor tersebut, ujarnya.

Satker Jalan Nasional Bengkulu Bambang Eko mengatakan, poros jalan itu tertutup sekitar lima jam, namun setelah ada bantuan alat berat dan mesin pemotong kayu (Chainsaw) warga setempat, maka poros itu bisa terbuka kembali.

Mestinya jalan nasional poros Taba Penanjung-Kepahiang itu, sudah layak untuk diperlebar karena daerah kawasan hutan lindung itu sangat rawan longsor setiap turun hujan lebat, ujarnya.(Z005)

Pewarta:

Editor : AWI-SEO&Digital Ads


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012