Rejanglebong,  (Antara) - Harga jual elpiji ukuran tiga kilogram di Kota Curup Kabupaten Rejanglebong Provinsi Bengkulu, sehari setelah lebaran Idul Fitri mencapai Rp28.000 per tabung.

"Harganya naik drastis selain itu juga sulit didapatkan, saya sudah keliling dari satu warung ke warung lainnya, tapi semuanya sudah kehabisan stok sebelum lebaran kemarin," kata Jumariah (38) warga Kelurahan Airbang Kecamatan Curup Tengah, Sabtu.

Adanya kelangkaan yang menyebabkan kenaikan harga jual elpiji di daerah tersebut kata dia, terjadi setiap tahun terutama setelah hari raya sehingga membuat kalangan masyarakat setempat kesulitan dalam mendapatkan gas untuk keperluan memasak, kalau pun bisa mendapatkannya mereka harus berkeliling kota terlebih dahulu.

Sementara itu menurut Saparudin pedagang eceran gas tiga kilogram di Kelurahan Talang Rimbo Kecamatan Curup Tengah mengatakan, naiknya harga itu karena minimnya pasokan dari agen sejak beberapa hari sebelum lebaran, akibatnya setelah lebaran mereka tidak bisa menjual gas kembali karena semua tabung sudah kosong.

"Stoknya sudah habis sebelum lebaran kemarin, stok yang dikirim agen juga jumlahnya cuma sedikit. Kalau biasanya seminggu dikasih 20 tabung tapi mendekati lebaran kemarin cuma dikasih 10 tabung," ujarnya.

Minimnya stok gas dari agen ini membuat pedagang gas kekurangan stok dan membeli dari daerah lainnya seperti dari Kepahiang maupun dari Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumsel, dengan harga jual yang lebih mahal dari ketentuan karena mereka harus mengeluarkan ongkos angkut.

Gas ukuran tiga kilogram itu sendiri kata dia, mereka jual antara Rp25.000 hingga Rp28.000 tergantung dengan masing-masing besar kecilnya modal yang dikeluarkan pedagang ini.

Untuk itu dia berharap pendistribusian gas tiga kilogram pasacalebaran ini dapat kembali normal, sehingga pasokannya dapat kembali lancar dan tidak menyulitkan konsumen.***3***

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015