Mukomuko,  (Antara) - Sebanyak tiga orang warga dilaporkan tewas tenggelam saat mandi di Sungai Bantal dan Air Manjuto Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, Sabtu (18/7) dan Minggu (19/7).

Menurut pihak Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko dan warga setempat, di Mukomuko, Senin, tiga korban tenggelam itu masih berstatus siswa SMP dan SMA, yakni Tia Mutaqkip (14), Salsabila (15), dan Aura (16).

"Tia Mutaqkib sempat menghilang selama 17 jam setelah tenggelam di Bendungan Air Manjuto, Sabtu (18/7) sekitar pukul 16.00 WIB. Korban baru ditemukan pada Minggu (19/7) pukul 09.23 WIB," kata Kapolsek Kecamatan V Koto, Iptu Sampson Sosa Hutapea mewakili Kapolres Kabupaten Mukomuko AKBP Andhika Vishnu.

Ia menjelaskan, sebelum tenggelam korban Tia bersama temannya mandi di Bendungan Sungai Air Manjuto, objek wisata di Kabupaten Mukomuko yang berjarak sejauh 280 km dari Kota Bengkulu.

"Korban saat itu melompat dari stang pengendali pintu air yang memiliki ketinggian 15 meter dari permukaan sungai. Setelah itu tidak muncul lagi," ujarnya pula.

Dia mengakui, pengawasan petugas bendungan di Sungai Air Manjuto itu sangat lemah. Seharusnya terdapat rambu peringatan agar warga tidak mandi di sana.

Sedangkan korban lainnya, yakni Salsabila (15) dan Aura (16) tenggelam di Sungai Bantal Desa Pernyah Kecamatan Teramang Jaya.

"Kedua korban Salsabila (15) siswi SMP dan Aura (16) siswi SMA di Padang ini tenggelam saat mandi di Sungai Bantal," kata Sekretaris Desa Bantal M Ali.

Ia mengatakan, kedua korban ini saudara dekat. Kedua orang tua mereka berasal dari desa ini yang merantau ke Padang dan sekarang mudik ke Desa Bantal.

Keduanya tenggelam, katanya, ketika mandi pagi di Sungai desa tersebut bersama keluarganya di Desa Bantal Kecamatan Teramang Jaya, Minggu (19/7) sekitar pukul 09.12 WIB.

Warga di wilayahnya mandi di sungai karena air sumur kering akibat musim kemarau yang melanda wilayah itu.

Menurutnya, warga sudah berusaha untuk menolong korban tetapi tidak berhasil karena air sungai tersebut sangat dalam.

"Ada lubuk sedalam tujuh meter di sungai itu, sehingga warga tidak bisa menolong korban saat itu. Setelah banyak warga yang berkumpul, akhirnya tubuh korban bisa diangkat dari dalam lubuk tersebut," ujarnya pula.***4***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015