Mukomuko (Antara) - Musim tanam padi sawah tadah hujan di Kecamatan Malin Deman, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, yang biasanya dilakukan bulan Agustus terancam mundur akibat musim kemarau yang masih melanda daerah itu.

"Seluas 80 hektare tanaman padi sawah tadah hujan di Kecamatan Malin Deman baru selesai dipanen. Tetapi petani di wilayah itu terancam tidak bisa segera tanam padi lagi pada bulan Agustus ini karena belum ada hujan," kata Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko Edy Apriyanto, di Mukomuko, Kamis.

Ia mengatakan, musim tanam padi sawah di wilayah itu terancam mundur karena berdasarkan informasi dari Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi Bengkulu, kekeringan di Kabupaten Mukomuko diprakirakan sampai bulan September 2015.

Sehingga, katanya, jadwal musim tanam padi sawah di wilayah itu yang seharusnya bulan Agustus kemungkinan mundur sebulan atau pada akhir September nanti.

Dikatakannya, dampak musim kemarau dirasakan petani sawah tadah hujan di tiga Kecamatan, yakni Ipuh, Malin Deman, dan Teramang Jaya.

Kelompok tani di Kecamatan Ipuh, katanya, telah dibantu dua mesin air untuk mengatasi kekeringan sawah tadah hujan seluas 400 hektare.

Dan berkat bantuan dua mesin air itu, katanya, petani di Kecamatan Ipuh saat ini sudah panen.    

Sedangkan, lanjutnya, petani sawah tadah hujan di Kecamatan Malin Deman dan Teramang Jaya sampai sekarang belum membutuhkan mesin air itu.

"Kalau ada keluhan dari petani pasti kita bagikan mesin air ini. Dan saat ini masih ada stok sebanyak lima mesin air," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, musim kemarau yang melanda daerah itu belum berdampak terhadap sawah dalam irigasi teknis karena masih tersedianya pasokan air untuk sawah tersebut. ***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015