Bengkulu (Antara) - Warga asal Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu menyerahkan seekor burung rangkong (Rhinoplax vigil) ke petugas Balai Konservasi Sumber Dala Alam (BKSDA) Bengkulu sebagai bagian dari operasi jambul kuning dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Warga secara sadar dan sukarela menyerahkan seekor burung langka yakni rangkong ke petugas BKSDA," kata Kepala BKSDA Bengkulu Anggoro Dwi Sujiarto di Bengkulu, Senin.
Ia mengatakan operasi jambul kuning yang diprakarsai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sejak Mei 2015 di seluruh Indonesia memberikan dampak positif terhadap perlindungan satwa langka.
Kegiatan itu ditujukan kepada masyarakat yang memelihara satwa langka dilindungi untuk diserahkan ke BKSDA.
Khusus di Bengkulu kata dia, selain mendapat seekor burung rangkong, dari operasi jambul kuning juga diterima lima ekor siamang dari warga.
Saat ini dua jenis satwa dilindungi itu dirawat di pos BKSDA Pantai Panjang.
Burung rangkong kata dia memiliki peran penting sebagai penebar biji tumbuhan hutan. Keberadaan populasi rangkong di dalam kawasan hutan juga dapat dijadikan sebagai indikator bahwa hutan tersebut adalah hutan yang sehat.
Dalam daftar "International Union Conservation of Nature" (IUCN), rangkong berada pada kategori spesies burung yang hampir terancam karena populasinya yang terus menurun akibat perburuan dan hilangnya habitat.
Khusus untuk siamang kata dia, direncanakan akan dipindah ke pusat rehabilitasi siamang yang dikelola lembaga konservasi di Padang, Sumatera Barat.
"Kami sudah menyurati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk pemindahan siamang ke Padang, tinggal menunggu keputusan pusat," katanya menjelaskan.
Sebelum dipindahkan ke Padang, pihak BKSDA berencana membuat kandang sementara di kawasan Taman Buru Semidang Bukit Kabu di Kabupaten Seluma.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015