Mukomuko (Antara) - Para nelayan di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, disarankan untuk membentuk koperasi yang dapat menampung dan menjual ikan hasil tangkapan nelayan dengan harga tinggi.

"Dulu pernah ada koperasi nelayan, tetapi tidak bertahan lama. Padahal lewat koperasi nelayan dapat menjual ikan dengan harga tinggi,"  kata Kabid Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Mukomuko Rahmad Hidayat di Mukomuko, Rabu.

Kalau sekarang, katanya, nelayan setempat tergantung dengan pemilik modal atau toke ikan yang menanamkan jasa berupa pinjaman uang dengan jamiman nelayan menjual ikan kepada toke tersebut.

Kalau ikan yang dilelang oleh nelayan di pinggir pantai itu, katanya, ikan yang berkualitas rendah. Ikan yang berkualitas bagus disimpan untuk dijual ke toke ikan.

"Kami sudah pernah memanggil nelayan agar memutuskan hubungan dengan toke. Tetapi tidak bukan karena nelayan meminjam uang belum dikembalikan tetapi sudah menjadi kebiasaan mereka," ujarnya.

Seharunya, katanya, nelayan secara bertahap harus berani melepaskan diri dan mencoba mandiri bersama kelompok nelayan untuk mendirikan koperasi. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Kalau pola kerja nelayan masih seperti ini, katanya, sampai kapan pun nelayan tidak akan pernah maju. Apalagi mau menyimpan uang untuk masa depannya dan menyekolahkan anaknya.

Pihaknya, katanya, siap membantu memberikan pembinaan dan pelatihan kepada nelayan yang ingin mendirikan koperasi simpan pinjam khusus untuk nelayan itu sendiri.***1***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015