Peringatan Isra Miraj 27 Rajab 1445 Hijriah menjadi momentum umat untuk meningkatkan kapasitas diri seluruh umat Islam sebagai hamba Allah SWT, kata Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Ahmad Zayadi.

“Hikmah terpenting dari peringatan Isra Miraj ini menandakan bahwa sesungguhnya tujuan terpenting dari Islam road ini adalah meningkatkan kapasitas kita, kapabilitas kita sebagai Abdullah atau hamba Allah,” kata Ahmad Zayadi ketika memberikan kata sambutan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis.
 

Ahmad menuturkan hari besar tersebut seharusnya dapat dijadikan waktu bagi umat Islam untuk lebih melaksanakan potensi kehambaannya dengan tunduk, patuh dan pasrah hanya kepada Allah SWT.

sikap kehambaan itu juga bisa dilakukan dengan menjalani fungsi kedua dari manusia untuk membantu sesamanya, tuturnya.

“Bagaimana kita meningkatkan kapasitas kita sebagai Abdullah ini, ini sangat penting karena pada akhirnya dengan kekuatan kita dan kapasitas kita sebagai Abdullah, itu akan menjadi modal penting untuk kemudian kita bisa menjalani fungsi yang kedua dari manusia,” ucap Ahmad.

Substansi lain dari menjadi hamba Allah, menurut dia, selain patuh, tunduk dan pasrah yakni menjadi khalifah atau penerus Nabi Muhammad SAW yang kreatif dan menerapkannya dalam berbagai kegiatan sehari-hari.
 

Semakin kreatif seorang hamba, akan semakin dekat dan tunduk kepada Allah atas segala keagungan yang dimilikinya. Kisah perjalanan Rasulullah SAW pun, dinilainya dapat menjadi teladan baik bagi umat islam untuk hidup sebagai pribadi yang taat dan baik, tambahnya lagi.

“Kita punya komitmen untuk pada akhirnya kita akan menjalankan kita punya komitmen untuk mengimplementasikan dari hikmah-hikmah terbaik dari peringatan Isra dan Miraj 1445 Hijriah ini,” kata Ahmad.

Menanggapi sambutan dari Kemenag tersebut, seorang jamaah yang hadir, Dhani, mengatakan bahwa dirinya mendapatkan banyak inspirasi baru dari pernyataan para tokoh agama yang hadir karena dapat ikut merasakan secara langsung khusyuk-nya hari peringatan Isra Miraj tahun ini.

“Enggak menyangka sebenarnya kalau hari ini bakal diagungkan sebesar itu. Apalagi semua pembicara menekankan pentingnya jadi pribadi yang saleh dan taat. Jadi kerasa banget, jadi bertanya saja ke diri sendiri, kayaknya selama ini belum (jadi umat yang) baik deh aku,” katanya.

Sedangkan dengan jamaah lain, Asyam, yang lebih menyoroti peran Indonesia dalam menyebarkan Islam.

Setelah mendengarkan kata sambutan dari Imam besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar yang menyatakan bahwa masjid-masjid di Indonesia bisa jadi semacam model pengembangan masjid di masa depan dan telah diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Amerika Serikat.

“Ini kan prestasi ya, berarti orang Muslim di Indonesia benar-benar menjunjung tinggi gitu agamanya. Ini hal baik, saya juga enggak merasa menyesal awalnya cuma datang sama teman karena libur kuliah, jadi anteng duduk habisin waktu bermanfaat di sini,” kata Asyam.

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024