Jambi (Antara) - Sekolah di Jambi dari jenjang pendidikan PAUD, TK, SD, SMP dan SMA/sederajat kembali diliburkan menyusul pekatnya kabut asap yang melanda kota itu pada Kamis.

Wartawan Antara di Jambi, lumpuhnya aktivitas belajar dan  mengajar akibat kabut asap tebal itu di sejumlah sekolah hanya ditunggui petugas keamanan dan beberapa orang guru. Libur sekolah di Jambi telah memasuki pekan kedua akibat kabut asap tebal.

"Gimana ini, kemarin anak saya sekolah. Tapi, hari ini sudah diliburkan lagi karena kabut asap. Pihak sekolah menjelaskan, kegiatan belajar dan mengajar akan berlangsung kembali pada Sabtu (12/9), tapi itu juga akan dilihat perkembangan kondsisi asapnya," kata Yanto.

Yanto mengaku ia sempat mengantarkan anaknya ke sekolah pada pagi hari, namun petugas Satpam menjelaskan hari ini (Kamis) sekolah dilburkan kembali karena kabut asap.

Warga lainnya, Ridho mengatakan kabut asap pada siang hari ini tampaknya semakin pekat sehingga membuat mata perih. "Saya udah batuk-batuk sejak dua hari ini," katanya menambahkan.

Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Jambi, Rosmeli mengatakan Indeks Standar Pencemaran Udara di Kota Jambi  mencapai angka 324 atau masuk kategori berbahaya yang disebabkan kabut asap pada Rabu (9/9).

"Memang kabut asap pada sore hari sangat tebal. Jarak pandang terhambat dan bau asap tercium cukup tajam. Hari ini pada pukul 15.00 Wib, ISPU 324, ini kategori berbahaya," kata dia.

Rosmeli mengatakan, sehari sebelumnya, ISPU juga sudah cukup tinggi, yakni diangka 291. Angka ini dikategorikan sebagai udara yang sangat tidak sehat.  

Selama satu minggu ini, ISPU di Kota Jambi menurutnya memang cenderung meningkat. Bahkan, jika dilihat 'trend' selama satu bulan ini, ISPU pada Rabu, adalah yang tertinggi sepanjang musim kemarau periode ini.

Sementara itu, jarak pandang di bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi pada Kamis (10/9) siang sekitar 500 meter dikarenakan kabut asap yang terus menebal di daerah tersebut.

Pihak LSM Walhi menyebutkan kabut asap itu dipicu akibat kebakaran hutan dan lahan terutama di areal perkebunan kelapa sawit milik perusahaan swasta di sejumlah daerah di Provinsi Jambi.***4***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015