Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mencatat dua penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di daerah ini meninggal dunia setelah ditangani oleh tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat.
 
"Sejak bulan Januari hingga 28 Februari 2024 ada sebanyak 78 kasus DBD, sebanyak dua orang diantaranya meninggal dunia," kata Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Mukomuko Ruli Herlindo di Mukomuko, Kamis.
 
Ia menyebutkan dua penderita DBD yang meninggal dunia itu yakni Karmilah (51) warga Kecamatan Selagan Raya dan bayi berusia 11 bulan bernama Kaisan Gilbi Giffani, warga Wonosobo.
 
Sebelum dua penderita DBD itu meninggal dunia, kata dia, mereka terlebih dahulu mendapatkan perawatan di RSUD Mukomuko.
 
"Bayi bernama Kaisan Gilbi awalnya dirawat di RSUD Mukomuko, kemudian bayi ini dirujuk di rumah sakit di Padang, Sumatera Barat, dan penderita ini meninggal dunia di Padang," ujarnya.
 
Sedangkan Karmilah, katanya, sebelumnya dirawat di RSUD Mukomuko, setelah kondisi yang bersangkutan mulai pulih yang bersangkutan pulang dan setelah itu meninggal dunia.
 
"Karmilah ini selain menderita DBD, dia juga ada komplikasi dengan penyakit lain," ujarnya.
 
Adapun upaya Dinas Kesehatan dalam menangani kasus DBD, kata dia, dengan Penyelidikan Epidemiologi (PE) di lokasi rumah warga yang dinyatakan positif DBD.
 
Selain itu, lanjutnya, petugas kesehatan dari puskesmas juga membagikan larvasida kepada warga sebagai upaya memberantas nyamuk penyebab DBD. 

"Pemberian larvasida dilaksanakan oleh puskesmas untuk membunuh jentik nyamuk penular DBD di rumah-rumah," ujarnya.

Kemudian petugas juga melakukan survei demam secara massal untuk mendeteksi dini penderita penyakit DBD di daerah ini agar bisa dilakukan penanganan segera.
 
 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024