Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mencatat sebanyak empat penderita demam berdarah dengue (DBD) pada periode Agustus-November 2023 meninggal dunia setelah ditangani oleh tenaga medis.
"Hingga November sebanyak 78 kasus DBD di daerah ini, sebanyak empat orang di antaranya meninggal dunia. Tiga penderita meninggal dunia bulan bulan Agustus 2023 dan satu orang pada beberapa hari yang lalu," kata Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Jajad Sudrajat di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu setelah menerima laporan ada seorang penderita DBD dari Pantai Indah Mukomuko Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko meninggal dunia akibat penyakit DBD setelah ditangani oleh tenaga medis RSUD Mukomuko.
Sebelumnya pada bulan Agustus 2023 satu keluarga di Desa Lubuk Sanai, Kecamatan XIV Koto yang meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD).
Satu keluarga yang meninggal dunia akibat DBD ini terdiri dari Firmasyah (65), Rislaini (56), Herwilin (34), dan satu bayi yang masih dalam kandungan Herwilin.
Terhadap satu orang warga Pantai Indah Mukomuko, ia mengatakan, berdasarkan hasil pengecekan pihak RSUD, yang bersangkutan itu menderita DBD.
Ia mengatakan, petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko telah melakukan penanganan sesuai standar operasional prosedur (SOP) untuk mencegah penyebaran penyakit DBD di wilayah tersebut.
Ia menyatakan instansinya melakukan Penyelidikan epidemiologi di lokasi rumah warga yang meninggal dunia, pembagian larvasida kepada warga, dan melakukan pengasapan atau fogging massal di lokasi rumah warga yang meninggal akibat DBD.
Ia menjelaskan, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab warga tersebut terjangkit DBD seperti lingkungan yang tidak bersih.
Kemudian, katanya, siklus pergantian musim dari musim panas ke musim hujan membuat jentik nyamuk DBD berkembang dan menyebabkan warga cepat terserang penyakit DBD.
Ia mengatakan, solusi untuk mencegah penyebaran DBD di daerah ini dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang dilakukan oleh warga di lingkungan tempat tinggalnya.