Mukomuko (Antara) - Warga di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu mengeluhkan minimnya peralatan rumah sakit umum daerah (RSUD) setempat untuk merawat bayi kembar tiga yang membutuhkan ruangan pemanas tubuh (inkubator).

"Kami datang jauh-jauh dari Desa Sumber Makmur membawa bayi kembar tiga yang lahir prematur tetapi sampai di rumah sakit umum daerah (RSUD) inkubator bayi penuh. Yang lain rusak," kata Warga Desa Sumber Makmur, Kecamatan Sungai Rumbai, Senein, di Mukomuko, Sabtu.

Senein yang juga paman bayi itu mengatakan, bayi kembar tiga tersebut merupakan anak dari pasangan Tolid (28) dan Titi Hidayanti (22).

Anak pertama pasangan tersebut lahir pada Jumat malam (2/10) sekitar pukul 21.10 WIB di pusat kesehatan desa (Puskesda) Sumber Makmur. Bayi kembar tiga ini lahir dengan berat badan yang bervariasi, yakni 1,6 kilogram, satu kilogram, dan 2,4 kilogram.

Ia mengatakan, pihak keluarga membawa bayi ke RSUD ini atas saran bidang yang membantu proses kelahiran bayi kembar tiga ini, karena bidan tersebut khawatir terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

"Bayi itu dibawa ke RSUD Sabtu dini hari sekitar pukul 00.10 WIB. Setelah sampai di RSUD, bayi kembar tiga itu ditaruh di ruangan unit gawat darurat (UGD).

Setelah selama satu jam menunggu, katanya, petugas di RSUD itu menyampaikan bahwa inkubator bayi sudah penuh. Sedangkan beberapa inkubator lainnya dalam kondisi rusak.

Ia mengatakan, karena bayi itu tidak mendapat perawatan dari RSUD itu, pihak keluarga memutuskan membawa bayi itu pulang dan dirawat di rumah menggunakan peralatan manual.

"Kami menggunakan peralatan manual berupa lampu 75 watt dan air panas yang dimasukan kedalam botol dan ditaruh di samping ketiga bayi tersebut. Yang tujuannya untuk menghangatkan tubuh bayi tersebut," ujarnya.

Pada Sabtu siang, katanya, pihak keluarga membawa bayi itu ke RSUD di Kota Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif.

Ia minta, ke depan pelayanan di RSUD Mukomuko ditingkatkan. Jangan sampai sarana kesehatan terbesar di kabupaten tersebut mengecewakan pasien.

"Kalau memang tabung tersebut penuh seharusnya diberitahukan sejak awal. Karena sebelum pihak keluarga membawa bayi ke RSUD Mukomuko, bidan yang membantu kelahiran bayi telah menghubungi RSUD dan mereka siap memberikan pelayanan kepada bayi tersebut," ujarnya.

Tetapi, lanjutnya, kenyataannya tiba di RSUD, bayi diletakkan di inkubator yang tidak berfungsi.

"Kami sangat kecewa dengan pelayanan di RSUD Mukomuko. Jarak tempuh dari Desa Sumber Makmur menuju RSUD itu menghabiskan waktu sekitar dua jam," ujarnya lagi. ***4***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015