Rejanglebong (Antara) - Perusahaan Daerah Air Minum Tirtha Dharma Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan dampak musim kemarau di daerah itu membuat debit air suplai ke pelanggan menurun hingga 67 persen.

Direktur PDAM Thirta Dharma Hazairin, Rabu, mengatakan penurunan debit air PDAM setempat dari 200 liter per detik tersebut akibat pengaruh musim kemarau yang terjadi sejak beberapa bulan belakangan ini.

"Debit air yang dialirkan ke rumah-rumah pelanggan mengalami penyusutan hingga 67 persen dari debit air biasanya. Berkurangnya debit air ini akibat dampak musim kemarau yang terus terjadi belakangan ini," katanya.

Banyaknya warga yang mulai kesulitan mendapatkan air bersih itu kata dia, hal yang tidak bisa dihindari sehingga mereka dianjurkan untuk berhemat air, karena pihaknya sendiri tidak bisa mengatasinya seiring mulai menyusutnya sumber-sumber air yang mereka miliki.

Sejumlah daerah yang saat ini air PDAM nya tidak mengalir lagi tambah dia, diantaranya di wilayah Kelurahan Talang Rimbo Lama Kecamatan Curup Tengah, sehingga pasokan air bersihnya dilakukan dengan menggunakan mobil tanki yang dikirim setiap hari.

Selain membagikan suplai air dengan menggunakan mobil tangki, pihak PDAM setempat juga mulai memberlakukan pemadaman bergilir aliran, hal ini untuk mengatur pendistribusian air kepada 10.200 pelanggan yang ada di Rejanglebong hingga terbagi merata.

Sementara itu sumber air PDAM Tirtha Dharma selama ini kata dia, berasal dari sumber air permukaan yakni dari Sungai Musi, dan sumber air bawah tanah yang berasal dari Air Bulak dan Sambirejo di Kecamatan Selupu Rejang juga mengalami penyusutan hingga 50 persen.

Untuk itu dia berharap musim kemarau ini dapat segera berlalu sehingga suplai air dari sumber-sumber air PDAM ke bak penampungan dapat kembali normal dan bisa dipasok ke rumah-rumah pelanggan.***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015