Rejanglebong (Antara) - Debit air Perusahaan Daerah Air Minum Tirtha Dharma Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, beberapa bulan belakangan mengalami penurunan drastis seiring datangnya musim kemarau di daerah itu.
"Sumber air yang mengalami penyusutan adalah sumber air bawah tanah, sedangkan untuk sumber air permukaan masih stabil. Menyusutnya sumber air bawah tanah ini membuat debit air PDAM turun drastis hingga 50 persen dari 250 liter per detik sebelum musim kemarau lalu," kata Direktur PDAM Tirtha Dharma Rejanglebong, Hazairin di Rejanglebong, Sabtu.
Sumber air bawah tanah yang menjadi pemasok kebutuhan air bersih PDAM di daerah itu kata dia, antara lain terletak di Desa Suban Ayam, Air Meles Atas, Air Bulak di Kecamatan Selupu Rejang.
Kemudian Suban Air Panas dan Air Meles Bawah di Kecamatan Curup Timur, sumber air ini memasok kebutuhan untuk pelanggan PDAM dalam lima kecamatan di wilayah Kota Curup.
Menyusutnya debit air bawah tanah di daerah tersebut akibat pengaruh musim kemarau yang terjadi belakangan ini, akibatnya sejumlah kawasan pemukiman yang berada di dataran tinggi akan mengalami pengurangan dan mati secara bergiliran.
"Para pelanggan PDAM kami imbau untuk menyiapkan tempat penampungan air, karena akan dilakukan pendistribusian air secara bergiliran. Karena air yang dialirkan tidak setiap hari sehingga kalau esok harinya mati di rumah pelanggan masih ada air bersih yang akan digunakan untuk keperluan sehari-hari," ujarnya.
Sedangkan untuk langkah penanganan jika musim kemarau saat ini semakin parah dan suplay air ke rumah pelanggan terhenti total pihaknya sudah menyiapkan beberapa mobil tangki yang akan melakukan pendistribusian secara langsung. Selain itu pihaknya juga akan mengalihkan pendistribusian dari pipa induk yang sumber airnya dari bawah tanah ke sumber air permukaan yang diambil dari Sungai Musi dan beberapa sungai di daerah itu.
Diharapkan dengan antisipasi dampak musim kemarau yang dilakukan PDAM Tirtha Dharma ini kata dia, pelayanan air bersih untuk 10.500 pelanggan PDAM yang tersebar di 12 dari 15 kecamatan di Rejanglebong dapat teratasi.***3***