Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mensosialisasikan gerakan satu rumah satu jumantik (juru pemantau jentik) untuk menekan angka demam berdarah dengue (DBD) di daerah ini
 
Kabid Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Hamdan di Mukomuko, Ahad, mengatakan kegiatan sosialisasi gerakan satu rumah satu jumantik ini diikuti oleh perangkat desa dan kader jumantik yang tersebar di wilayah kerja 17 puskesmas di daerah ini.
 
"Sosialisasi gerakan satu rumah satu jumantik sudah berlangsung di wilayah kerja lima puskesmas daerah ini dan kegiatan ini akan terus berlangsung sampai tanggal 5 April 2024," katanya.
 
Sejumlah petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan setempat menjadi pemateri dalam kegiatan sosialisasi ini, dan mereka mengajarkan peserta bagaimana cara memantau jentik nyamuk di bak mandi yang terdapat di setiap rumah warga.
 
Setelah sosialisasi ini, katanya, dilanjutkan dengan tahapan pembentukan kader jumantik di setiap rumah atau ada satu orang di setiap rumah yang menjadi kader jumantik.
 
"Pembentukan kader layanan ini melalui desa yang membantu membentuknya di wilayahnya masing-masing," ujarnya.
 
Ia mengatakan, kewaspadaan dini yang harus dilakukan oleh warga meliputi gerakan 3M Plus, yakni menguras wadah air seperti bak mandi, tempayan, ember, vas bunga, dan tempat penampungan air lainnya, menutup dan mengubur benda-benda yang digunakan lagi.
 
Kemudian, menambahkan kewaspadaan yang harus dilakukan oleh warga meliputi gerakan 3M Plus, yakni menguras wadah air seperti bak mandi, tempayan, ember, vas bunga, dan tempat penampungan air lainnya, menutup dan mengubur benda-benda yang digunakan lagi.
 
Kemudian, ia juga mengajak semua warga di wilayah ini untuk menggiatkan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di wilayahnya guna mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
 
Sementara itu, ia menyebutkan kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah ini sejak bulan Januari hingga Februari 2024 tercatat mencapai 100 kasus, meningkat drastis dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang hanya satu kasus.*

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024