Bengkulu (Antara) - Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah meminta pemerintah daerah sembilan kabupaten di wilayah itu untuk mempercepat penyaluran dana desa yang baru terealiasi sebesar 21,38 persen.
"Dana desa yang baru terealisasi sebesar 21,38 persen menjadi sorotan karena serapan sangat kecil," kata Gubernur Junaidi Hamsyah di Bengkulu, Senin.
Saat memimpin rapat koordinasi evaluasi triwulan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Bengkulu, Gubernur mengatakan percepatan dana desa harus menjadi prioritas.
Sisa tiga bulan tahun anggaran 2015 menurut dia harus dimanfaatkan untuk mempercepat penyaluran dana desa di wilayah ini yang mendapat kuota sebesar Rp362 miliar.
Sebelumnya Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Bengkulu, Khalid Agustin mengatakan penyaluran dana desa dari pemerintah pusat langsung ke pemerintah kabupaten yang dilanjutkan ke pemerintah desa.
"Penyaluran dana desa memang menjadi sorotan karena realisasinya masih kecil," ucapnya.
Secara umum tambah dia, dana desa dimanfaatkan untuk meningkatkan infrastruktur desa, seperti peningkatan jalan desa, pembangunan sarana air bersih, dan fasilitas umum lainnya yang dibutuhkan masyarakat desa.
Saat ini, hampir sebagian besar jalan desa di Provinsi Bengkulu, dalam kondisi rusak berat karena perbaikan jalan desa yang dilakukan pemerintah kabupaten sangat minim.
Kondisi ini menyebabkan masyarakat kesulitan untuk mengangkut hasil panen berbagai jenis tanaman pertanian ke pasar terdekat.
Dampak lain, ongkos angkut produk pertanian yang dihasilkan petani menjadi mahal sehingga pendapatan dari hasil panen petani sebagian besar untuk biaya angkutan.
Demikian pula soal air bersih, kata Khalid hampir sebagian besar desa di Bengkulu mendapat pelayanan air bersih dengan baik dari PDAM setempat. Akibatnya, jika datang musim kemarau masyarakat di desa sulit mendapatkan air bersih.
"Karena itu dana desa ini juga penting untuk membangun infrastruktur air bersih," imbuhnya.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015
"Dana desa yang baru terealisasi sebesar 21,38 persen menjadi sorotan karena serapan sangat kecil," kata Gubernur Junaidi Hamsyah di Bengkulu, Senin.
Saat memimpin rapat koordinasi evaluasi triwulan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Bengkulu, Gubernur mengatakan percepatan dana desa harus menjadi prioritas.
Sisa tiga bulan tahun anggaran 2015 menurut dia harus dimanfaatkan untuk mempercepat penyaluran dana desa di wilayah ini yang mendapat kuota sebesar Rp362 miliar.
Sebelumnya Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Bengkulu, Khalid Agustin mengatakan penyaluran dana desa dari pemerintah pusat langsung ke pemerintah kabupaten yang dilanjutkan ke pemerintah desa.
"Penyaluran dana desa memang menjadi sorotan karena realisasinya masih kecil," ucapnya.
Secara umum tambah dia, dana desa dimanfaatkan untuk meningkatkan infrastruktur desa, seperti peningkatan jalan desa, pembangunan sarana air bersih, dan fasilitas umum lainnya yang dibutuhkan masyarakat desa.
Saat ini, hampir sebagian besar jalan desa di Provinsi Bengkulu, dalam kondisi rusak berat karena perbaikan jalan desa yang dilakukan pemerintah kabupaten sangat minim.
Kondisi ini menyebabkan masyarakat kesulitan untuk mengangkut hasil panen berbagai jenis tanaman pertanian ke pasar terdekat.
Dampak lain, ongkos angkut produk pertanian yang dihasilkan petani menjadi mahal sehingga pendapatan dari hasil panen petani sebagian besar untuk biaya angkutan.
Demikian pula soal air bersih, kata Khalid hampir sebagian besar desa di Bengkulu mendapat pelayanan air bersih dengan baik dari PDAM setempat. Akibatnya, jika datang musim kemarau masyarakat di desa sulit mendapatkan air bersih.
"Karena itu dana desa ini juga penting untuk membangun infrastruktur air bersih," imbuhnya.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015