Rejanglebong (Antara) - Perusahaan Daerah Air Minum Tirtha Dharma di Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, menghentikan pengambilan air dari Sungai Musi Kejalo di Kecamatan Selupu Rejang karena tercemar tanah liat.

Direktur PDAM Thirta Dharma Rejanglebong Hazairin di Rejanglebong, Kamis, menjelaskan pembangunan jalan baru di blok 40 Talang Sumpel Desa Kayu Manis, Kecamatan Selupu Rejang, belakangan ini telah mencemari Sungai Cangka Musi yang merupakan hulu Sungai Musi Kejalo yang merupakan sumber air permukaan PDAM daerah itu.

"Air sungainya menjadi keruh karena tanah sisa pembuatan jalan baru tersebut ditimbun ke pinggir sungai. Saat musim hujan seperti sekarang ini tanah timbunan itu masuk ke aliran sungai, akibatnya sumber utama air PDAM ini jadi kotor dan tidak bisa diolah," katanya.

Sungai Musi Kejalo itu sendiri kata dia, selama ini menjadi sumber air permukaan PDAM dan setelah diolah langsung didistribusikan ke masyarakat Kabupaten Rejanglebong.

"Karena airnya sangat pekat sehingga tidak bisa dijernihkan dengan menggunakan tawas saat ditampung dalam bak penampungan," ujarnya.

Dihentikannya pengambilan air permukaan dari Sungai Musi Kejalo ini tambah dia, telah mengakibatkan berkurangnya suplay air bagi kebutuhan pelanggan PDAM Tirtha Dharma yang saat ini telah memiliki pelanggan mencapai 11.000 sambungan, karena saat ini sumber air PDAM masih belum normal kendati sudah memasuki musim penghujan setelah dilanda musim kemarau lalu.

Terbatasnya sumber air PDAM ini membuat pihaknya mengandalkan pasokan dari sumber air bawah tanah diantaranya yang berada di Suban Ayam dan Air Bulak serta Air Meles Atas di Kecamatan Selupu Rejang.

Kemudian dari sumber air Suban Air Panas dan Air Meles Bawah di Kecamatan Curup Timur, dimana sumber-sumber air ini kata dia, pemasok kebutuhan untuk pelanggan PDAM dalam lima kecamatan di wilayah Kota Curup selain air yang bersumber dari permukaan (sungai).

Sebelumnya warga Desa Kayu Manis mengeluhkan adanya pembangunan jalan di desa mereka, karena dilakukan di dekat hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan jauh dari pemukiman, selain itu pembangunannya dilakukan di pinggiran sungai sehingga terancam mudah longsor.***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015