Bengkulu (Antara) - Kepolisian Daerah Bengkulu menurunkan sebanyak 5.000 orang personel untuk mengamankan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah gubernur dan wakil gubernur pada 9 Desember 2015.

Kepala Kepolisian Daerah Bengkulu Brigjen Polisi M Ghufron di Bengkulu, Rabu mengatakan personel kepolisian tersebut disebar ke 10 wilayah kabupaten dan kota.

"Polisi memang menjadi tulang punggung pengamanan tapi seluruh elemen masyarakat juga bertanggungjawab mengamankan dan menyukseskan pilkada," kata Kapolda di sela peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 Provinsi Bengkulu.

Ia mengatakan bahwa pengamanan pilkada juga akan diperkuat oleh keamanan dan ketertiban masyarakat (Kambtibmas) dan prajurit TNI yang ada di daerah itu.

Terkait daerah yang rawan konflik dan pelanggaran menurut Kapolda tidak ada pembedaan sebab seluruh daerah akan diamankan secara optimal.

"Semuanya sama, pengaman tidak ada dibeda-bedakan karena semua wilayah berpotensi aman sekaligus tidak aman," ucapnya.

Sementara kasus kebakaran yang menimpa gedung Sekretariat KPU Kabupaten Bengkulu Selatan, menurut Kapolda murni unsur kecelakaan atau dikarenakan hubungan arus pendek listrik.

"Penyelidikan sudah tuntas oleh tim dari laboratorium forensik dan disimpulkan bahwa kebakaran itu murni akibat hubungan arus pendek, tidak ada unsur kesengajaan," tuturnya, menjelaskan.

Meski kebakaran menghanguskan bangunan sekretariat dan sejumlah dokumen, penyelenggara pilkada di Bengkulu Selatan tetap berkomitmen menyelenggarakan pilkada serentak.

Pilkada serentak di Provinsi Bengkulu akan memilih gubernur dan wakil gubernur serta delapan pemerintah daerah kabupaten.

Delapan dari 10 kabupaten dan kota yang akan menggelar pilkada serentak yakni Kabupaten Bengkulu Utara, Mukomuko, Lebong, Rejanglebong, Seluma, Bengkulu Selatan, Kaur dan Kepahiang.***2***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015