Bengkulu (Antara) - Pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu pada triwulan IV 2015 diprediksi kembali melambat dibandingkan triwulan II dan III pada tahun ini.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu, Christin Sidabutar di Bengkulu, Jumat, mengatakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV/2015 diprediksi berkisar pada 5,1 persen secara tahunan (year on year).

"Tetapi jika dibandingkan daerah lain dan tingkat nasional, kita masih lebih baik. Di Riau bahkan pertumbuhannya sekitar dua persen," kata dia.

Perekonomian Bengkulu terus melambat dari triwulan II 2015, tercatat pertumbuhan saat itu sekitar 5,23 persen (yoy). Sedangkan pertumbuhan triwulan III turun menjadi 5,17 persen (yoy).

"Secara umum sepanjang 2015, pertumbuhan ekonomi Bengkulu terhitung melambat," katanya.

Faktor yang menekan perekonomian daerah tersebut kata Christin, disebabkan sektor konsumsi daerah terganggu, yakni sektor konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor.

"Daya beli masyarakat Bengkulu selama 2015 menunjukkan tren penurunan," ucapnya.

Belanja daerah pun, kata Christin, juga tidak terlalu bagus. Realisasi APBD Provinsi Bengkulu pada triwulan III/2015 hanya mencapai 60,67 persen, sementara pada periode yang sama pada 2014 realisasi mencapai 80,20 persen.

Jika dilihat dari sisi sektoral, perlambatan juga bersumber dari pertanian, kehutanan, dan perikanan. Begitu juga dengan sektor perdagangan besar, eceran dan transportasi.

"Ini cukup memberikan dampak. Penopang perekonomian Bengkulu ini hanya sektor konsumsi dan pertanian," ujarnya. ***3***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015