Bengkulu (Antara) - Bank Indonesia mendorong Provinsi Bengkulu segera beralih dari transaksi tunai menjadi transaksi non-tunai atau elektronifikasi transaksi.

Langkah utama mendorong transakasi non tunai di Bengkulu, kata Deputi Kepala BI Perwakilan Bengkulu, Cristin Sidabutar, di Bengkulu, Jumat, yakni dengan membuat kesepakatan kerja sama dengan pemerintah provinsi.

"Mulai 2016, transaksi keuangan pemerintah provinsi sudah elektronifikasi," kata dia.

Transaksi non-tunai ini memberikan manfaat bagi pengelolaan perekonomian daerah termasuk pengelolalaan peredaran uang di daerah.

Selain itu, elektronifikasi transaksi keuangan juga memberikan jaminan keamanan dibandingkan dengan transaksi tunai. Transaksi tunai lebih rawan kriminalitas terhadap individu yang membawa uang tunai.

"Ada kemudahan yang kita dapatkan dari elektronifikasi," ucapnya.

Untuk perekonomian, transaksi non-tunai mampu mendorong pertumbuhan positif dan menjaga stabilitas angka inflasi. Dampak besarnya yakni pada peningkatan kesejakteraan masyarakat.

"Kita lihat negara maju, tingkat transaksi tunainya jauh lebih kecil dari transaksi non-tunai," katanya.

Transaksi non-tunai di Malaysia, Singapura dan Thailan kata Christin melebihi angka 50 persen jika dibandingkan dengan transaksi tunai.

"Sedangkan Indonesia di bawah angka 30 persen," ujarnya.***3***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015