Kantor Media Gaza berduka atas kematian baru empat jurnalis yang gugur dalam serangan udara Israel di wilayah kantong tersebut pada Kamis (16/5).
“Keempatnya syuhada, termasuk seorang wanita,” katanya.
“Editor video Al-Aqsa Media Network, Hail al-Najjar, jurnalis foto situs Palestine Post, Mahmoud Jahjouh, jurnalis foto situs Kanaan Land dan Palestinian Media Foundation, Moath Mustafa al-Ghefari dan satu presenter program sekaligus editor di beberapa media, Amina Mahmoud Hameed” semuanya “gugur dalam perang genosida di Jalur Gaza,” katanya.
Kantor Media Gaza mengumumkan bahwa sejak 7 Oktober jurnalis yang gugur di Gaza sudah mencapai 147 orang.
Pihak kantor media tersebut tidak menjelaskan secara spesifik kronologi kematian para jurnalis itu.
Pasukan Israel hingga kini masih melakukan serangan brutal di Gaza meskipun adanya resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Lebih dari 35.200 warga Palestina terbunuh, mayoritas perempuan dan anak-anak, dan 79.200 lebih lainnya terluka sejak awal Oktober 2023 menyusul serangan yang diluncurkan Hamas.
Selama lebih dari tujuh bulan perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah pemutusan akses makanan, air bersih serta dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituding telah melakukan “genosida” dalam gugatan yang diajukan ke Mahkamah Internasional (ICJ).
Putusan sementara ICJ pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk memastikan pasukan mereka tidak melakukan aksi genosida dan mengambil sejumlah langkah untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan menjangkau warga sipil di Gaza.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
“Keempatnya syuhada, termasuk seorang wanita,” katanya.
“Editor video Al-Aqsa Media Network, Hail al-Najjar, jurnalis foto situs Palestine Post, Mahmoud Jahjouh, jurnalis foto situs Kanaan Land dan Palestinian Media Foundation, Moath Mustafa al-Ghefari dan satu presenter program sekaligus editor di beberapa media, Amina Mahmoud Hameed” semuanya “gugur dalam perang genosida di Jalur Gaza,” katanya.
Kantor Media Gaza mengumumkan bahwa sejak 7 Oktober jurnalis yang gugur di Gaza sudah mencapai 147 orang.
Pihak kantor media tersebut tidak menjelaskan secara spesifik kronologi kematian para jurnalis itu.
Pasukan Israel hingga kini masih melakukan serangan brutal di Gaza meskipun adanya resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Lebih dari 35.200 warga Palestina terbunuh, mayoritas perempuan dan anak-anak, dan 79.200 lebih lainnya terluka sejak awal Oktober 2023 menyusul serangan yang diluncurkan Hamas.
Selama lebih dari tujuh bulan perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah pemutusan akses makanan, air bersih serta dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel dituding telah melakukan “genosida” dalam gugatan yang diajukan ke Mahkamah Internasional (ICJ).
Putusan sementara ICJ pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk memastikan pasukan mereka tidak melakukan aksi genosida dan mengambil sejumlah langkah untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan menjangkau warga sipil di Gaza.
Sumber: Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024