Rejanglebong (Antara) - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi tertarik mengembangkan potensi tanaman pisang dan ubi yang ada di Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu.

Bertempat di salah satu hotel di Rejanglebong, Senin, dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama antara Kemenristekdikti dengan Pemkab Rejanglebong untuk mengembangkan komoditas tersebut.

"Dalam kerja sama ini pihak Kemenristekdikti bersama LIPI akan mengoptimalkan potensi pisang dan tanaman ubi yang ada di Rejanglebong. Pengembangan ini nantinya mencakup beberapa sektor bukan hanya pada pengolahan namun juga pada bidang lainnya," kata Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kabupaten Rejanglebong Zulkarnain.

Beberapa sektor yang masuk dalam kerja sama tersebut di antaranya soal penanganan penyakit yang kerap menyerang tanaman pisang terutama jenis pisang kepok dan pisang ambon saat hendak berbuah sehingga tanaman layu dan mati.

Zulkarnain berharap kerja sama yang juga melibatkan perguruan tinggi di Rejanglebong itu nantinya dapat mengatasi serangan hama penyakit tanaman pisang yang sudah lama dikeluhkan kalangan petani pisang di daerah itu.

Kerja sama itu juga mencakup pengembangan industri turunan yang berkenaan dengan pengolahan hasil panen, sehingga bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan ringan berbahan pisang maupun ubi.

"Ini tentunya akan memberikan nilai tambah terhadap komoditas tersebut," katanya.

Kepala Subdirektorat Pengembangan Sistem dan Jaringan Inovasi Kemenristekdikti Wihatmoko Waskitoaji usai menandatangani MoU dengan Pemkab Rejanglebong menjelaskan kerja sama itu merupakan tonggak dari aktivitas bersama antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah guna memajukan potensi yang dimiliki daerah.

"Masih banyak potensi daerah yang bisa kita optimalkan untuk menyejahterakan masyarakat, hal tersebut bisa terwujud dengan adanya MoU seperti saat ini. Adanya kerja sama ini membantu Rejanglebong mengoptimalkan potensi daerah, karena selama ini pengembangan tanaman pisang dan ubi mengalami kendala salah satunya ialah pemasaran yang masih terbatas," ujarnya.

Dia berharap kerja sama ini selanjutnya bisa berjalan dengan baik sehingga produk pertanian ini nantinya bisa dipasarkan hingga ke Jakarta, bahkan dipasarkan ke luar negeri dalam bentuk makanan olahan. ***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015