Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu terus berupaya menekan angka stunting di wilayah tersebut hingga nol kasus dengan menjalani program secara sistematis dan terstruktur.

"Terkait dengan keberhasilan Pemkot Bengkulu dalam mengendalikan dan mengurangi stunting yang terjadi pada 2024. Ke depan kita akan lebih keras, sistematis dan terstruktur lagi untuk mencapai zero stunting terwujud," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kota Bengkulu Gita Gama Raniputera di Bengkulu, Selasa.

Baca juga: Pemkab Rejang Lebong minta OPD pro aktif turunkan angka stunting
 
Untuk menekan angka stunting di Kota Bengkulu, selain dari pemerintah yang terus berupaya, dirinya juga meminta agar masyarakat turut berpartisipasi mencegah meningkatnya kasus stunting di wilayah tersebut.
 
Seperti, mencegah adanya pernikahan dini di lingkungan keluarga atau rumah dan menjalani semua program yang telah dijalankan oleh pemerintah.

"Stunting menjadi momok bagi kelangsungan hidup penerus dan upaya pengontrolan dan pencegahan terus diperketat," ujar dia.

Baca juga: Pemkot Bengkulu: Calon pengantin wajib miliki sertifikat Elsimil
 
Sementara itu, Dinas pemberdayaan perempuan perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana (DP3AP2KB) Kota Bengkulu mencatat harus stunting di wilayah tersebut mengalami penurunan hingga 6,2 persen pada 2023.
 
Kepala DP3AP2KB Bengkulu Dewi Darma menyebutkan, prevalensi stunting Kota Bengkulu turun drastis, pada 2022 yaitu 12,9 persen menjadi 6,7 persen pada 2023 sehingga mengalami penurunan sebesar 6,2 persen.
 
Penurunan angka stunting tersebut berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023.
 
Untuk menekan angka stunting di Kota Bengkulu, menegaskan bahwa calon pengantin di wilayah tersebut memiliki sertifikat Elektronik Siap Nikah Siap Hamil (Elsimil).

Baca juga: Pemkot Bengkulu perkuat pendampingan ibu hamil guna tekan stunting
 
Dengan adanya aplikasi Elsimil dapat mendeteksi lebih awal potensi lahirnya bayi stunting berdasarkan kondisi kesehatan calon pasangan pengantin.
 
Oleh karena itu,  wajib mengunduh aplikasi tersebut sebelum menikah dan mengisi kuesioner Elsimil berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan calon pengantin.
 
Kemudian, aplikasi akan melakukan penilaian otomatis untuk menentukan apakah kondisi calon pengantin perempuan itu ”ideal” atau ”berisiko” untuk hamil dan melahirkan.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024