Mukomuko (Antara) - Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memperkirakan partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah 2015 di daerah itu sebesar 60 hingga 66 persen atau mengalami penurunan dibandingkan saat Pemilihan Presiden sebesar 75 persen.

"Berdasarkan pantauan kami partisipasi pemilih pada Pilkada tahun ini rendah. Buktinya semakin berkurangnya warga setempat yang menggunakan hak pilih," kata Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Mukomuko Sujarwanto, di Mukomuko, Rabu.

Ia mengatakan, di tempat pemungutan suara (TPS) di wilayahnya saja di Kecamatan Penarik, jumlah pemilih berkurang sebanyak 200 orang. Belum lagi di TPS lain di daerah itu.

Menurutnya, partisipasi pemilih Pilkada di daerah itu sebesar 60 hingga 66 persen itu merupakan angka maksimal.

Berdasarkan data jumlah surat suara sah yang masuk ke lembaga itu sekitar 80.000 suara dari sebanyak 126.752 orang warga yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT).

Sejak beberapa tahun ini, katanya, angka partisipasi pemilih pada Pemilu di daerah itu semakin turun. Pada Pemilihan Legislatif sebesar 82 persen atau lebih tinggi dibandingkan partisipasi pemilih pada Pemilihan Legislatif sebesar 75 persen.

"Partisipasi pemilih pada Pilkada turun lagi kurang dari 70 persen," ujarnya.

Menurutnya, partisipasi pemilih Pilkada setempat turun bisa jadi karena belum maksimalnya sosialisasi tentang Pilkada yang disampaikan kepada warga.

"Bisa juga karena pandangan warga tentang Pemilu yang tidak membawa dampak positif baginya," ujarnya.

Pilkada Kabupaten Mukomuko diikuti oleh tiga pasangn cabup-cawabup, yakni nomor urut satu Sapuan-Dedy Kurniawan diusung Partai Kebangkitan Bangsa, PKS dan PDIP.

Kemudian nomor urut dua Choirul Huda-Haidir (Partai Gerindra dan Hanura) serta nomor urut tiga Wismen A Razak-Bambang Apriadi (Partai Nasdem, Partai Demokrat, PAN dan PKPI). ***2***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015