Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak seluruh kader Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI/Polri (FKPPI) untuk terus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bamsoet, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa sikap serta keteladanan yang telah ditunjukkan oleh para pejuang dalam mencintai tanah air harus menjadi warisan berharga yang tidak boleh dilupakan.
"anggota FKPPI sebagai ‘anak kolong’ wajib menjaga dan setia pada Saptamarga sebagai doktrin prajurit TNI serta Tribrata dan Caturprasetya sebagai doktrin anggota Polri sehingga selalu sigap dalam menghadapi berbagai tantangan yang mencoba memecah belah bangsa melalui gerakan antitoleransi yang mengadu domba suku, ras, dan agama," kata Bamsoet sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis.
Bamsoet yang juga Wakil Ketua Umum FKPPI itu menghadiri silaturahmi keluarga besar FKPPI di Jakarta, Rabu (29/5) malam. Pada kesempatan tersebut, dia juga mengajak keluarga besar FKPPI membantu TNI dalam menjaga kedaulatan bangsa Indonesia, baik di darat, laut, udara, maupun di dunia digital/siber.
Ia mengingatkan bahwa dunia sedang menghadapi perang generasi kelima atau dikenal dengan istilah G-V, yakni berupa peperangan siber dan informasi.
"Ancaman yang dihadapi semua negara, termasuk Indonesia, tidak sekadar ancaman peperangan militer, tetapi juga menyasar perang siber dan informasi. Kewajiban kita semua untuk bersama mengantisipasi dampak yang dihasilkan dari perang Generasi V," katanya.
Menurut Bamsoet, menjadi bagian dari Keluarga Besar FKPPI merupakan kebanggaan dan kehormatan bagi segenap kader FKPPI sehingga timbul tanggung jawab untuk menjaga nama baik FKPPI dalam perilaku keseharian.
Ia menilai FKPPI telah sukses menjawab tantangan dan dinamika zaman, tetap solid, dan sukses melahirkan kader-kader bangsa yang berkualitas.
"Hadirnya kader-kader FKPPI yang menduduki posisi penting dan strategis di berbagai institusi dan lembaga negara membuktikan bahwa FKPPI mampu mewarnai serta memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Bamsoet, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa sikap serta keteladanan yang telah ditunjukkan oleh para pejuang dalam mencintai tanah air harus menjadi warisan berharga yang tidak boleh dilupakan.
"anggota FKPPI sebagai ‘anak kolong’ wajib menjaga dan setia pada Saptamarga sebagai doktrin prajurit TNI serta Tribrata dan Caturprasetya sebagai doktrin anggota Polri sehingga selalu sigap dalam menghadapi berbagai tantangan yang mencoba memecah belah bangsa melalui gerakan antitoleransi yang mengadu domba suku, ras, dan agama," kata Bamsoet sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta, Kamis.
Bamsoet yang juga Wakil Ketua Umum FKPPI itu menghadiri silaturahmi keluarga besar FKPPI di Jakarta, Rabu (29/5) malam. Pada kesempatan tersebut, dia juga mengajak keluarga besar FKPPI membantu TNI dalam menjaga kedaulatan bangsa Indonesia, baik di darat, laut, udara, maupun di dunia digital/siber.
Ia mengingatkan bahwa dunia sedang menghadapi perang generasi kelima atau dikenal dengan istilah G-V, yakni berupa peperangan siber dan informasi.
"Ancaman yang dihadapi semua negara, termasuk Indonesia, tidak sekadar ancaman peperangan militer, tetapi juga menyasar perang siber dan informasi. Kewajiban kita semua untuk bersama mengantisipasi dampak yang dihasilkan dari perang Generasi V," katanya.
Menurut Bamsoet, menjadi bagian dari Keluarga Besar FKPPI merupakan kebanggaan dan kehormatan bagi segenap kader FKPPI sehingga timbul tanggung jawab untuk menjaga nama baik FKPPI dalam perilaku keseharian.
Ia menilai FKPPI telah sukses menjawab tantangan dan dinamika zaman, tetap solid, dan sukses melahirkan kader-kader bangsa yang berkualitas.
"Hadirnya kader-kader FKPPI yang menduduki posisi penting dan strategis di berbagai institusi dan lembaga negara membuktikan bahwa FKPPI mampu mewarnai serta memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024