Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, menyerukan lembaga penyiaran, mahasiswa, dan konten kreator untuk senantiasa memperkuat nilai-nilai kebangsaan yang sesuai dengan ideologi Pancasila.
Pada sebuah kesempatan di Bengkulu, Rohidin menggarisbawahi pentingnya menyajikan informasi yang konstruktif dan positif untuk mendorong semangat kebersamaan dan optimisme di masyarakat.
"Ibaratnya obat, boleh pahit, asam, tapi menyehatkan," kata Rohidin di Kota Bengkulu, Rabu, mengibaratkan pentingnya informasi yang sehat dalam membangun persepsi yang positif di kalangan masyarakat.
Dia juga menekankan penyiaran harus menjadi sumber daya yang membangun karakter dan pola pikir yang sehat, sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan dan ideologi Pancasila.
Baca juga: Menparekraf ajak konten kreator tunaikan zakat usai ada fatwa MUI
Baca juga: KPU RI buka peluang konten kreator jadi moderator debat Pemilu 2024
Dalam era digital saat ini, di mana hampir setiap individu dapat menjadi penyiar, Rohidin mengajak semua pihak untuk lebih bertanggung jawab dalam menyebarkan konten.
"Kita semua bisa menjadi penyiar dan melakukan siaran. Jadi apa yang dibutuhkan, tentunya membangun karakter dan pola pikir dalam sebuah konsep keilmuan," katanya.
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Ubaidillah, juga mengemukakan bahwa lembaga penyiaran diharuskan untuk menyiarkan lagu kebangsaan dan mempertahankan kuota konten lokal minimal 10 persen, yang meliputi wisata, budaya, kuliner, dan lain-lain.
Hal itu merupakan langkah untuk mempertahankan identitas nasional dan menanamkan rasa cinta tanah air serta nasionalisme.
Baca juga: Free Fire rilis Spark Your Fire untuk kreator konten Asia Tenggara
Baca juga: KPID Riau rekrut 100 konten kreator
"Indonesia terdiri dari beragam suku dan ras yang menjadi tulang punggung kekayaan budaya kita," kata Ubaidillah.
Inovasi dalam penyiaran, kata dia, juga menjadi kunci agar lembaga penyiaran tetap relevan dan dapat dianggap sebagai sumber informasi yang kredibel, terpercaya, serta mampu memperkokoh nilai-nilai kebangsaan, terutama di kalangan generasi muda.
Inisiatif ini diharapkan tidak hanya menginformasikan tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk lebih mencintai negara dan menghargai keberagaman yang ada.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
Pada sebuah kesempatan di Bengkulu, Rohidin menggarisbawahi pentingnya menyajikan informasi yang konstruktif dan positif untuk mendorong semangat kebersamaan dan optimisme di masyarakat.
"Ibaratnya obat, boleh pahit, asam, tapi menyehatkan," kata Rohidin di Kota Bengkulu, Rabu, mengibaratkan pentingnya informasi yang sehat dalam membangun persepsi yang positif di kalangan masyarakat.
Dia juga menekankan penyiaran harus menjadi sumber daya yang membangun karakter dan pola pikir yang sehat, sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan dan ideologi Pancasila.
Baca juga: Menparekraf ajak konten kreator tunaikan zakat usai ada fatwa MUI
Baca juga: KPU RI buka peluang konten kreator jadi moderator debat Pemilu 2024
Dalam era digital saat ini, di mana hampir setiap individu dapat menjadi penyiar, Rohidin mengajak semua pihak untuk lebih bertanggung jawab dalam menyebarkan konten.
"Kita semua bisa menjadi penyiar dan melakukan siaran. Jadi apa yang dibutuhkan, tentunya membangun karakter dan pola pikir dalam sebuah konsep keilmuan," katanya.
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Ubaidillah, juga mengemukakan bahwa lembaga penyiaran diharuskan untuk menyiarkan lagu kebangsaan dan mempertahankan kuota konten lokal minimal 10 persen, yang meliputi wisata, budaya, kuliner, dan lain-lain.
Hal itu merupakan langkah untuk mempertahankan identitas nasional dan menanamkan rasa cinta tanah air serta nasionalisme.
Baca juga: Free Fire rilis Spark Your Fire untuk kreator konten Asia Tenggara
Baca juga: KPID Riau rekrut 100 konten kreator
"Indonesia terdiri dari beragam suku dan ras yang menjadi tulang punggung kekayaan budaya kita," kata Ubaidillah.
Inovasi dalam penyiaran, kata dia, juga menjadi kunci agar lembaga penyiaran tetap relevan dan dapat dianggap sebagai sumber informasi yang kredibel, terpercaya, serta mampu memperkokoh nilai-nilai kebangsaan, terutama di kalangan generasi muda.
Inisiatif ini diharapkan tidak hanya menginformasikan tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk lebih mencintai negara dan menghargai keberagaman yang ada.
Aksi damai Jurnalis Bengkulu Bersatu tolak RUU Penyiaran - Video
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024