Bengkulu (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan Provinsi Bengkulu secara umum infrastrukturnya sudah siap untuk program cek kesehatan gratis warga.
"Bengkulu infrastrukturnya sudah siap, tapi mesti kita rapikan lagi," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di Bengkulu, Jumat.
Seperti rumah sakit umum daerah, kata Menkes, misalnya memang perlu ada beberapa penyempurnaan pembangunan gedung.
"Pak (Presiden) Prabowo meminta rumah sakitnya mesti siap dan kita datang ke sini lihat, karena kita sudah mulai bagi alat-alat mahal ke rumah sakit. Alatnya sudah terpasang, gedungnya belum siap, saya bilang tidak mungkin Kemenkes bisa tanggung semuanya," kata Menkes Budi.
Menkes mengajak pemerintah daerah (pemda) baik provinsi, kabupaten, maupun kota, untuk ikut bersama-sama merealisasikan pembangunan yang dibutuhkan rumah sakit.
"(Ibaratnya) RSUD ini keponakan (dari pemerintah pusat), bapaknya itu bupati, wali kota, sama gubernur. Saya bilang, gubernur gedungnya dibantu, alatnya kami isi, alatnya lebih mahal daripada (lanjutan pembangunan gedungnya) ini. Kami kasih alat di sini, mungkin nanti kalau seandainya selesai, mungkin lebih kurang Rp200 miliar," ucap Menkes Budi.
Kemudian untuk alat kesehatan dan tenaga dokter yang ada di Provinsi Bengkulu, menurut Menkes, cukup siap ketika program tersebut nantinya mulai direalisasikan.
Sebelumnya Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan saat ini pihaknya masih menyusun perihal cek kesehatan gratis dan sedang pada tahap finalisasi yang diharapkan selesai pada bulan ini.
Menurutnya, cek kesehatan gratis perlu disesuaikan dengan berbagai kelompok umur, mulai dari bayi hingga lansia. Menkes pun meminta publik untuk bersabar, karena inisiatif ini merupakan sebuah hal besar, sehingga perlu dilakukan secara bertahap.
Menkes menyebutkan pada Desember akan dimulai sosialisasi tentang cek kesehatan gratis. Pemeriksaan kesehatan gratis menjadi salah satu delapan program prioritas Presiden Prabowo Subianto di bidang kesehatan.
Adapun program kesehatan lainnya berupa menurunkan kasus TBC 50 persen dalam lima tahun serta membangun RS lengkap berkualitas di kabupaten.