Baru-baru ini, warga Bengkulu dan sekitarnya di Sumatera bagian selatan, mengalami pemadaman listrik akibat gangguan di Sistem Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) Lubuklinggau-Lahat. SUTET tersebut krusial bagi penduduk di Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Jambi dan lainnya.

Namun Sobat ANTARA, apakah sudah mengetahui apa itu SUTET? Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui tentang sistem tersebut sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber.

1. Kapasitas dan Fungsi

SUTET Lubuklinggau-Lahat dirancang untuk mengangkut listrik dengan kapasitas tinggi melalui tegangan yang sangat tinggi, mencapai hingga 275 kV. Hal ini memungkinkan efisiensi transmisi listrik dari pembangkit ke pusat-pusat konsumsi yang jauh tanpa kehilangan yang signifikan.

2. Panjang Jalur

Jalur transmisi ini membentang sepanjang puluhan kilometer, menghubungkan dua titik utama di provinsi Sumatera Selatan, dari Lubuklinggau hingga ke Lahat, memastikan distribusi listrik yang lebih luas dan stabil di kawasan tersebut. Saluran ini juga menjadi suplai listrik bagi Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Jambi dan sekitarnya.

3. Manfaat Ekonomi

Kehadiran SUTET ini turut mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dengan memastikan pasokan listrik yang stabil untuk industri, bisnis, dan rumah tangga, yang merupakan kunci penting dalam mendukung aktivitas ekonomi daerah.

4. Pengaruh Lingkungan

Baca juga: Sempat pemadaman total, PLN sebut normalisasi listrik di Sumbagsel sudah 90 persen
Baca juga: Dukcapil Kota Bengkulu terus berikan layanan administrasi meski listrik padam

Meski terdapat kekhawatiran mengenai dampak lingkungan dan kesehatan, SUTET Lubuklinggau-Lahat dibangun dengan memperhatikan standar keselamatan yang tinggi, termasuk penempatan tiang dan kabel yang dirancang untuk meminimalisir pengaruh buruk terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.

5. Tantangan dan Solusi

Seperti infrastruktur besar lainnya, SUTET ini juga menghadapi tantangan, termasuk masalah pembebasan lahan dan pengaruh cuaca. Namun, dengan teknologi terkini dan manajemen yang baik, PLN berupaya mengatasi tantangan tersebut untuk memastikan operasi yang lancar.

SUTET Lubuklinggau-Lahat tidak hanya merupakan jaringan listrik, tetapi juga simbol kemajuan teknologi dan komitmen pemerintah dalam memperkuat infrastruktur kelistrikan di Indonesia. Dengan adanya SUTET ini, diharapkan ketersediaan listrik di Sumatera Selatan akan lebih andal, mendukung semua sektor kehidupan masyarakat.
 
Pada beberapa kejadian, tersangkutnya balon udara ini dapat menyebabkan trip pada sistem proteksi jaringan listrik sehingga berakibat pada padamnya jaringan listrik. (ANTARA/HO-PLN)



Perbedaan SUTET dengan Jaringan Listrik Biasa

Berikut adalah penjelasan tentang perbedaan utama antara kedua sistem tersebut:

1. Tegangan Operasi

SUTET merupakan sistem transmisi yang mengoperasikan listrik pada tegangan sangat tinggi, umumnya di atas 150 kilovolt (kV). Ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jaringan distribusi listrik biasa yang biasanya beroperasi di bawah 50 kV. Tegangan tinggi ini memungkinkan transmisi energi listrik jarak jauh dengan kehilangan yang minimal.

Baca juga: Wow! Pemadaman listrik massal di Bengkulu buat permintaan genset naik
Baca juga: PLN: Listrik pada 80 persen pelanggan di Jambi sudah normal

2. Skala Penyaluran

Jaringan listrik biasa lebih banyak ditemukan di perkotaan atau pedesaan untuk mendistribusikan listrik langsung ke pengguna akhir, sedangkan SUTET digunakan untuk menghubungkan pembangkit listrik dengan sub-stasiun distribusi atau antarwilayah yang berjarak sangat jauh.

3. Infrastruktur Fisik

Tiang-tiang SUTET jauh lebih tinggi dan kokoh dibandingkan dengan tiang listrik biasa. Hal ini karena perlu menopang kabel-kabel yang lebih besar dan berat serta untuk menjaga jarak aman dari tanah, mengingat tegangan listriknya yang sangat tinggi.
 
Tim Yantek PLN terlihat berjibaku dalam percepatan pemulihan jaringan listrik yang terjadi gangguan. (ANTARA/HO-PLN)


4. Pengaruh Lingkungan

SUTET sering kali menjadi perhatian karena dampaknya terhadap lingkungan, terutama terkait dengan isu radiasi elektromagnetik. Meskipun studi menunjukkan bahwa tingkat radiasi ini aman, jarak tiang yang lebih lebar pada SUTET dimaksudkan untuk mengurangi risiko.

Baca juga: PLN pulihkan listrik 699 ribu pelanggan usai gangguan transmisi
Baca juga: Krisis listrik di Sumatera? Apa yang tidak dikatakan PLN tentang pemadaman listrik massal di Bengkulu

5. Kebutuhan Investasi dan Manajemen

Pembangunan dan pemeliharaan SUTET membutuhkan investasi yang lebih besar serta manajemen yang lebih kompleks dibandingkan dengan jaringan listrik biasa, mencerminkan kapasitas dan skala operasi yang lebih besar.

Perbedaan antara SUTET dan jaringan listrik biasa bukan hanya pada kapasitas dan teknologi, tetapi juga pada peran masing-masing dalam jaringan kelistrikan nasional. SUTET adalah tulang punggung yang memastikan pasokan listrik yang stabil untuk skala besar, sementara jaringan listrik biasa lebih fokus pada distribusi akhir ke konsumen individu.
 
Pekerja melakukan perawatan jaringan kelistrikan di sebuah tower transmisi di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (27/12/2023). (ANTARA FOTO/BASRI MARZUKI)


Memahami kedua sistem ini membantu kita menghargai kompleksitas dan pentingnya infrastruktur listrik yang ada di sekitar kita.

Baca juga: PLN Sumbar selidiki penyebab "blackout" yang mempengaruhi 600 ribu pelanggan
Baca juga: PLN berhasil pulihkan kelistrikan 100 persen di Pulau Bangka
 

Labfor Mabes Polri olah TKP di lokasi penyebab padamnya listrik Jabodetabek

 

Pewarta: Admin

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024