Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu mengimbau kepada seluruh masyarakat agar ke fasilitas kesehatan terdekat jika anaknya terkena flu dan batuk dengan jangka waktu yang cukup lama guna mengantisipasi kasus pneumonia.
 
"Sebagai antisipasi menjaga kesehatan dan menghindari tempat yang banyak debu dan lainnya. Kemudian langsung membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat, sebab pneumonia berawal dari flu dan batuk yang tidak kunjung sembuh," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani di Bengkulu, Sabtu.
 
Hal tersebut dilakukan sebab, sejak Januari hingga Juni 2024 tercatat sebanyak 29 warga terinfeksi kasus pneumonia dengan rata-rata kasus didominasi anak di bawah umur lima tahun.
 
"Kasus pneumonia di Kota Bengkulu saat ini tercatat 29 kasus, relatif rendah jika dibandingkan pada 2023 sebanyak 98 kasus untuk anak-anak dan mudah-mudahan tidak ada peningkatan kasus pneumonia di Kota Bengkulu," kata dia.
 
Untuk itu, dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bengkulu untuk kembali menjaga protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan mengkonsumsi makanan yang bergizi.
 
Kemudian, jika ditemukan anak-anak yang memiliki ciri-ciri terinfeksi saluran pernapasan atas maupun batuk dan pilek harus segera diobati dengan mendatangi fasilitas kesehatan terdekat.
 
Untuk penanganan kasus pneumonia, Dinkes melalui sejumlah puskesmas di Kota Bengkulu yang dilakukan secara terpadu sesuai dengan prosedur tetap terkait pengobatan pneumonia.
 
Sementara itu, pengobatan pneumonia di Kota Bengkulu sudah ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan melalui program pemerintah sehingga secara otomatis pengobatan tersebut dan penyakit lainnya gratis.
 
"Pneumonia disebabkan karena berbagai hal seperti microplasma, virus, bakteri ataupun jamur yang bisa menyerang dari organ paru-paru aupelioli terinfeksi sehingga ada cairan di sehingga menyebabkan sesak dan harus segera diobati," ucap Joni.
 
Pada 2023 Dinkes Kota Bengkulu menangani 146 kasus pneumonia yang terjadi di wilayah tersebut, 98 kasus yang menyerang anak usia 0 hingga 5 tahun, 31 kasus menyerang anak 6 hingga 9 tahun,16 kasus menyerang anak usia di atas sembilan hingga 60 tahun dan satu kasus yang menyerang lansia di atas usia 60 tahun.*

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024