Kepala Dinkes Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani saat dihubungi melalui telepon di Bengkulu, Rabu, menyebut sejak Januari hingga 7 November 2024 kasus TBC di daerah setempat mencapai 1.091 kasus dengan mayoritas terjadi pada orang dewasa dan anak-anak.
Selain itu, masyarakat diimbau tetap memperhatikan sirkulasi udara di rumah masing-masing.
"Dan jangan sampai tidak masuk sinar matahari," katanya.
"Dan jangan sampai tidak masuk sinar matahari," katanya.
Ia menjelaskan virus TBC cepat berkembangbiak atau senang di tempat lembab dan kurang sinar matahari.
Selain itu, warga rajin mengonsumsi makanan yang sehat, seperti sayur dan buah agar imunitas tubuh meningkat.
Selain itu, warga rajin mengonsumsi makanan yang sehat, seperti sayur dan buah agar imunitas tubuh meningkat.
Salah satu faktor yang memengaruhi penyebaran virus atau penyakit TBC di Kota Bengkulu, katanya, kondisi cuaca.
Ia menjelaskan saat warga terinfeksi TBC batuk pada suhu panas disertai dengan angin kencang, hal itu menyebabkan droplet terbawa angin dan menyebarkan penularan kepada orang lain.
Pihaknya meminta penderita TBC selalu menggunakan masker agar tidak menyebarluaskan virus tersebut kepada masyarakat lainnya.
Dinkes Kota Bengkulu terus berupaya melakukan sosialisasi dan penyuluhan guna meningkatkan kesadaran masyarakat agar meminimalisasi penyebaran penyakit TBC di wilayah tersebut.
Ia mengingatkan pasien positif TBC untuk meminum obat secara teratur, sebab kepatuhan terhadap terapi sebagai hal penting untuk memastikan kesembuhan dan mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.
Ia mengimbau masyarakat yang mengalami gejala TBC, seperti batuk berkepanjangan dan penurunan berat badan, untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.
Dengan dilakukannya deteksi dini dan pengobatan yang tepat, kata dia, dapat mengurangi risiko komplikasi serta penyebaran penyakit.