"Untuk mencegah HIV ini kita butuhkan peran serta masyarakat luas, untuk sama-sama membentengi diri jangan sampai menjadi pembiaran terhadap perilaku seks bebas di Kota Bengkulu," kata Kepala Dinkes Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani di Bengkulu, Senin.
Hal tersebut dilakukan, sebab gejala penyebaran virus HIV tidak akan terlihat secara langsung setelah tertular atau setelah berhubungan badan dengan penderita.
Joni mengatakan sejak Januari hingga awal November 2024, kasus warga Kota Bengkulu yang terinfeksi virus HIV sebanyak 122 orang.
Data tersebut diketahui setelah fasilitas kesehatan (faskes) di Kota Bengkulu melakukan pemeriksaan dan mendeteksi adanya warga yang terinfeksi HIV dengan ciri-ciri dan gejala untuk mendapatkan perawatan.
Untuk mencegah kasus HIV terus meningkat di Kota Bengkulu, Dinkes mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menghindari seks bebas dan memperbanyak aktivitas positif, seperti berolahraga dan lainnya guna mencegah HIV.
Dengan meningkatnya kasus HIV di Kota Bengkulu, ia meminta untuk lebih berhati-hati dengan menjaga keluarganya agar tidak melakukan hubungan seksual di luar nikah, tidak menggunakan narkoba dan lainnya.
Selain itu, tokoh agama dan tokoh masyarakat dapat melakukan pengawasan terhadap aktivitas lingkungan warga agar tidak melakukan hal-hal yang negatif, sehingga terinfeksi virus HIV.
Sementara itu, tingginya kasus HIV disebabkan karena hubungan sesama jenis, menggunakan jasa tuna susila, seks di luar nikah, mengkonsumsi narkoba melalui jarum suntik dan lainnya.
Untuk itu, lanjut Joni, bagi masyarakat yang ingin memeriksakan kesehatan khususnya HIV dapat mendatangi rumah sakit yang telah ditunjuk oleh pemerintah, seperti Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu.