Bengkulu (Antara) - Nilai tukar petani di Provinsi Bengkulu pada Desember 2015 sebesar 92,96 atau turun sebesar 0,51 persen dari nilai tukar pada bulan sebelumnya yakni sebesar 93,44.

Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Nurul Hasanudin, di Bengkulu, Jumat, mengatakan bahwa nilai tukar petani mengalami penurunan akibat indeks harga hasil produksi pertanian yang diterima petani lebih rendah dari harga yang dibayar petani.

"Hampir seluruh subsektor mengalami penurunan nilai tukar, kecuali subsektor tanaman pangan dan subsektor hortikultura," kata dia.

Pada Desember 2015, subsektor tanaman perkebunan rakyat turun sebesar 1,29 persen, subsektor peternakan turun sebesar 0,52 persen, dan subsektor perikanan turun sebesar 1,97 persen.

Selanjutnya subsektor perikanan budidaya turun sebesar 1,84 persen, dengan penurunan tertinggi terjadi pada subsektor perikanan tangkap mencapai 2,29 persen.

Menurut Nurul, nilai tukar diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani.

Nilai tukar tersebut merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan daya beli petani di perdesaan.

"Semakin tinggi nilai tukar petani, maka secara relatif semakin kuat daya belinya, begitu juga sebaliknya," ujarnya pula.

Sedangkan nilai tukar usaha pertanian tercatat sebesar 101,60 atau naik sebesar 0,25 persen dibandingkan dengan November 2015 sebesar 101,34.

Peningkatan nilai tukar usaha pertanian juga hanya terjadi pada subsektor tanaman pangan dan subsektor hortikultura.

Sedangkan subsektor tanaman perkebunan rakyat turun 0,48 persen, peternakan turun 0,19 persen, perikanan turun 1,44 persen, perikanan budidaya turun 1,34 peresn, dan perikanan tangkap turun sebesar 1,70 persen.

Ia menambahkan bahwa pada Desember 2015 terjadi inflasi di perdesaan sebesar 1,13 persen.

Inflasi tersebut dipicu kenaikan indeks harga pada seluruh kelompok pengeluaran.

Perubahan indeks masing-masing kelompok yakni bahan makanan sebesar 2,22 persen.

Berikutnya, makanan jadi 0,46 persen, perumahan sebesar 0,59 persen, sandang 0,20 persen, kesehatan 0,14 persen, pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,13 persen, dan transportasi serta komunikasi 0,17 persen.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016