Bengkulu (Antara) - Pemerintah Kota Bengkulu menyiapkan program membantu pelaku usaha kreatif untuk menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN yang telah bergulir sejak 1 Januari 2016,

Kepala Bagian Humas Kota Bengkulu, Salahudin Yahya di Bengkulu, Minggu mengatakan, "Kita tidak punya industri, perkebunan atau tambang. Jadi program yang kita siapkan adalah membangun usaha kreatif."

Jenis industri kreatif cukup banyak, namun kerajinan berbahan kulit lantung, misalnya, dianggap bisa bersaing dengan produk luar negeri sebab unik.

"Kalau kita memilih program yang `mainstream`, bisa dipastikan tidak bisa bersaing dengan daerah lain, apalagi dengan produk negara maju," katanya.

Di sisi industri kreatif, Bengkulu diyakini mampu bersaing, bahkan menjadi produsen ke seluruh ASEAN.

"Bengkulu punya kulit kayu lantung yang unik, bisa dijadikan berbagai macam kerajinan, seperti tas, sepatu, topi dan lainnya, dan ini tidak ada di daerah lain," kata Salahudin.

Untuk membangun usaha mikro kecil dan menegah (UMKM), khususnya usaha menengah, para perajin memiliki keterbatasan biaya. sehingga hasil produksi tidak maksimal baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.

"Oleh karena itu, Kota Bengkulu sedang mengupayakan pionjaman modal untuk pengusaha-pengusaha kita," ucapnya.

Saat ini pemerintah kota sedang mempersiapkan badan layanan umum daerah (BLUD) sebelum mencairkan program pinjaman lunak bagi pengusaha yang bergerak di UMKM.***1***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016